Berita Siak

Siapkan Kain Pengikat Mulut, Pelaku Pembunuhan Gadis di Siak Ngaku Awalnya Cuma Mau Merudapaksa

Editor: Sesri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

VRM, siswi SMA yang jadi korban pembunuhan di siak, Riau

Pelaku SAS ini membawa korban ke arah kebun sawit milik kakeknya, di RT 02 RW 01, kampung Benteng Hilir, yang menjadi TKP.

SAS beralasan akan menemui ibunya untuk meminta uang sebesar Rp 500.000 lalu dipinjamkan ke VRM. VRM ngikut saja.

Lalu SAS yang membonceng VRM pergi ke kebun sawit itu. Pelaku SAS memberhentikan sepeda motor di tepi jalan dekat kebun sawit lalu dia masuk sendiri ke dalam kebun sawit.

“Alasan pelaku ini untuk menjumpai ibunya yang lagi berada di kebun sawit, sementara korban menunggu di motor,” kata AKBP Gunar.

Tidak lama kemudian, SAS pun keluar dari kebun sawit namun tidak membawa uang tersebut.

Ia mengatakan kepada korban VRM, ibunya ada di pondok dan mau memberikan uang jika bertemu langsung dengan orang yang meminjam.

“Ibu ada di pondok, ibu mau kasih uangnya kalau ketemu sama orangnya,” begitu kata pelaku sebagaimana diulangi AKBP Gunar.

Tanpa menaruh rasa curiga, VRM akhirnya masuklah kedalam kebun bersama SAS itu.

Setelah tiba di pondok, SAS langsung mencekik korban dalam posisi berdiri dari arah belakang. Setelah VRM lemas, SAS menidurkan korban di dalam pondok itu lalu mengikat mulut korban.

Kain untuk mengikat korban ini ternyata sudah disediakan pelaku SAS yang disimpan di dalam bajunya.

“Tujuannya mengikat mulut korban agar korban tidak berteriak,” kata dia.

Saat itu SAS melampiaskan nafsu bejatnya kepada korban yang tidak berdaya.

Setelah puas melampiaskan hawa nafsunya, SAS pun kembali mencekik korban. Kala itu posisi korban tertelentang hingga tidak bergerak lagi.

“Kemudian pelaku menarik tangan korban dari atas pondok hingga korban terjatuh. Pelaku ini takut ketahuan telah memperkosa korban makan dihabisinya nayawa korban,” kata dia.

Pelaku SAS ini mengangkat korban sekitar 20 meter dari posisi pondok.

Halaman
123

Berita Terkini