TRIBUNPEKANBARU.COM - Aksi KKB Papua kembali memakan korban, dua orang anggota Brimob tewas dibuatnya.
KKB Papua makin membuat resah, apa yang sudah melakukan itu sungguh membuat geram.
Perbuatan keji KKB Papua mereka lakukan belum lama ini.
Para pembunuh itu merupakan anggota KKB Papua didikan Benny Wenda.
Mereka melakukan aksi penembakan terhadap anggota Brimob di area perbukitan.
Kisah tentang tindakan kejam Anggota KKB di wilayah paling timur NKRI ( Negara Kesatuan Republik Indonesia) tersebut, kini viral di dunia maya.
Pasalnya, dua anggota Brimob yang berbaik hati membantu warga menangkap sapi yang berkeliaran di padang itu ternyata jadi kisah paling kelam bagi prajurit TNI Polri.
Dua Brimob itu gugur ketika secara mendadak diserang oleh Anggota KKB yang kemungkinan telah lebih dahulu berada di tempat tersebut.
Belum diketahui apakah keberadaan Anggota KKB di lokasi itu, merupakan sebuah kebetulan belaka atau karena faktor tertentu.
Namun penyerangan yang dilakukan secara mendadak itu menimbulkan aneka tanya di kalangan nitizen.
Ada yang menyebutkan bahwa ternak sapi liar itu hanyalah modus yang dilancarkan Anggota KKB agar bisa menghabisi prajurit TNI Polri.
Tapi ada juga yang menduga bahwa oknum warga pemilik ternak sapi liar itu, patut diduga sebagai kaki tangan Anggota KKB.
Pasalnya, setelah dua Brimob itu membantu warga menembak ternak sapi, keduanya malah diserang secara tiba-tiba dan berakibat sangat fatal.
Dua anggota Brimob itu gugur di lokasi kejadian di wilayah perbukitan dan senjatanya berpindah tangan ke Anggota KKB.
Fakta tentang gugurnya dua anggota Brimob tersebut, kini viral di media sosial.
Pada video itu terungkap bahwa pada hari naas itu, 2 anggota Brimob tersebut diminta warga menembak dua ternak sapi milik warga yang berkeliaran di Padang rumput.
Ternak sapi itu sulit sekali untuk ditangkap, padahal semua upaya sudah dilakukan oleh pemilik ternak sapi tersebut.
Lantaran usaha itu tak membuahkan hasil apapun, warga pun memberanikan diri meminta bantuan ke aparat Brimob yang sedang bertugas di daerah tersebut.
Tak sampai hati membiarkan warga kesulitan menangkap ternaknya, sehingga dua anggota Brimob pun dengan senang hati menyanggupi permintaan itu.
Tapi ibarat air susu dibalas air tuba, itulah yang terjadi pada dua anggota Brimob tersebut.
Berniat baik membantu warga untuk menangkap sapi yang sudah liar, tapi yang diterima justeru kekejaman dari Anggota KKB.
Fakta ini terkuak dari kisah sedih yang mencuat pasca insiden maut yang terjadi di area padang rumput di Tanah Papua itu.
Awalnya, saat kedua anggota Brimob tersebut bergerak menuju hamparan padang rumput, tak ada tanda-tanda kalau perjalanan itu merupakan akhir dari ziarah hidupnya.
Makanya dengan tanpa rasa khawatir, keduanya menuju tempat penggembalaan sapi liar sesuai permintaan sang pemilik ternak.
Setelah menghabiskan waktu yang tak terlalu lama, keduanya pun tiba di tempat tujuan.
Setelah mengamati situasi termasuk mencari keberadaan ternak sapi liar tersebut, kedua Brimob itu pun menemukan ternak yang dicari.
Lantaran jarak dengan obyek yang disasar itu tak terlalu jauh, keduanya pun menyiapkan senjata dan menembaknya.
Hanya dengan satu dua butir peluru, ternak sapi liar itu pun jatuh, terkulai dan akhirnya mati.
Melihat fakta tersebut, salah seorang di antaranya lantas bergegas mendekati tempat sapi itu jatuh.
Dari video yang viral tersebut tersiar fakta bahwa kala itu anggota Brimob tersebut tidak membawa senjata
api.
Ia menitipkan senjata itu pada temannya yang menunggu di posisi saat keduanya menembak sapi liar tersebut.
Rupanya keberadaan kedua brimob tersebut telah terpantau oleh anggota KKB yang berada di sekitar area perbukitan tersebut.
Oleh karena itu, beberapa detik kemudian, komplotan pengacau bersenjata itu pun beraksi.
Mereka mendekati kedua brimob tersebut dan beberapa menit kemudian, senjata api pun berpindah tangan.
Tak hanya itu. Kedua anggota brimob itu ditembak secara membabibuta hingga akhirnya gugur di medan berbukit tersebut.
Dari video nan viral tersebut terungkap kabar betapa kejamnya kelompok kriminal bersenjata ( KKB ) di Papua.
Bahwa setelah senjata api Brimob itu dirampas, mereka menggunakannya lagi untuk menembak aparat penegak hukum yang bertugas di daerah bergolak tersebut.
Saat ini senjata api itu telah menjadi milik KKB. Senjata api itu akan digunakan lagi untuk menghabisi prajurit TNI Polri yang bertugas di daerah itu.
Tersiar kabar bahwa pengacau keamanan itu bergembira ria lantaran telah mengeksekusi aparat kepolisian Republik Indonesia dan merampas senjata api darinya.
Mereka senang, karena senjata api hasil rampasan itu akan membantu mereka melancarkan serangan kepada prajurit TNI Polri.
Bahkan senjata api yang penuh dengan amunisi itu akan digunakan lagi untuk melanjutkan perjuangan hingga Papua merdeka.
Lantas, apakah dengan dua senjata itu anggota KKB mampu menaklukan TNI Polri yang bertugas di daerah tersebut?
Mampukah anggota KKB itu menghalau TNI Polri yang saban hari siaga untuk menegakkan wilayah kedaulatan NKRI?
Begitu pun sebaliknya, akankah TNI Polri bisa menguasai KKB yang selalu bergerak tak tentu arah dalam perjuangannya memerdekakan Papua?
Hingga saat ini belum bisa diprediksi, kapan konflik bersenjata di tanah cenderawasih tersebut akan berakhir.
Akankah anggota KKB menghentikan peperangan, sementara pada saat yang sama, TPNPB-OPM terus saja memprovokasi masyarakat untuk melawan TNI Polri?
Dalam pergolakan ini, memang bukan hal yang mudah untuk mengakhirinya. Apalagi TPNPB-OPM sebagai organisasi yang menaungi KKB, tak henti-hentinya menggerakan warga Papua untuk berperang.
Meski demikian, kita senantiasa berharap agar konflik bersenjata ini, sesegera mungkin dapat diselesaikan.
Bila konflik itu bisa diakhiri, maka pembangunan Papua akan dilakukan lebih optimal lagi.
Bila konflik itu diselesaikan, maka tak ada lagi air mata yang membasahi tanah Papua. Tak ada lagi asap putih yang mengepul di sana sini gara-gara perang dua
saudara.
Semoga rumitnya kemelut di Tanah Papua saat ini akan segera berakhir demi perdamaian seluruh komponen di daerah itu.
Sumber Tribun Medan