TRIBUNPEKANBARU.COM - Sulawesi Tenggara (Sultra) memang menjadi habitat ular piton raksasa. Masih segar diingatan seorang perempuan bernama Wa Tiba (54) ditelan bulat-bulat oleh ular piton raksasa di Muna pada 2018 silam.
Kini, ular piton raksasa kembali muncul di Sultra. Kali ini hewan predator itu ditemukan di Desa Latompe, Kecamatan Lawa, Kabupaten Muna Barat pada Jumat (23/9/2022).
Beruntung ular piton raksasa sepanjang 7 meter itu berhasil dilumpuhkan warga sebelum memakan korban jiwa.
Ternyata ular piton raksasa itu sedang bertelur. Saat dikumpulkan warga, jumlah telurnya sekitar 100 butir.
Meski demikian, ular raksasa tersebut sulit untuk ditaklukan.
Ular piton raksasa itu pertama kali ditemukan oleh La Ensi, warga Desa Latompe saat membabat rumput di kebunnya.
Saat itu ia melihat ular tersebut sedang tidur.
"Saya pergi memberi tahu orang-orang, dan mereka berkumpul di tempat ular itu tidur. Kami membersihkan rumput di sekitarnya supaya ularnya terlihat kalau lari," ujar Ensi, Jumat (23/9/2022).
Warga di Muna Barat Setelah membersihkan lokasi, warga mendekat dan berusaha menebas bagian belakang kepala reptil melata tersebut.
Karena ular melawan, warga kembali menebas bagian tengah tubuh predator itu sehingga terluka parah.
Tak lama kemudian ular tersebut pun mengeluarkan telurnya dalam jumlah yang banyak.
Ular piton raksasa itu akhirnya melemah sehingga dilumpuhkan penduduk sekitar.
Saat ditimbang, berat ular raksasa itu mencapai 130 kilogram.
Ia mengatakan ada sembilan orang yang ikut membunuh ular sepanjang 7 meter tersebut dan menggotongnya dari kebun.
Ular tersebut kemudian dipotong-potong dan dagingnya laku dijual seharga Rp 680.000.
Sementara itu, menurut Kepala Desa Latompe, La Ode Sugira, selama ini banyak laporan warga yang ternaknya hilang akibat diterkam piton.
“Jadi diimbau kepada warga agar kerja (di kebun) jangan sendiri-sendiri tapi harus ramai-ramai. memang sering ternak hilang, artinya sering ketemu ular,” ucap La Ode Sugira.
Diperingatkan agar bagian tubuh ular tak dijual Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Baubau mengimbau agar warga tidak menjual bagian tubuh dari satwa yang dilindungi.
Imbauan itu dikeluarkan setelah warga desa Latompe menangkap ular piton raksasa.
"Kami berharap kepada masyarakat agar tidak memperjual belikan belikan, jadi nanti bagian-bagian satwa tersebut akan kita musnahkah sesuai undang-undang," kata Kepala BKSDA Baubau, Prihanto, Sabtu (24/9/2022).
Ia menambahkan, telur ular piton yang diambil warga beberapa waktu lalu saat ini sudah dimusnahkan oleh BKSDA Sulawesi Tenggara.
Prihanto juga mengimbau kepada warga agar berhati-hati beraktivitas di daerah yang menjadi habitat ular tersebut.
"Apabila masyarakat menemui kejadian serupa agar segera melaporkan pihak BKSDA Sultra agar dilakukan penanganan terhadap satwa ular tersebut," ujarnya.
(*)