TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Dua pemenang lelang perusahaan pengangkut sampah di Kota Pekanbaru tahun 2023, sudah resmi menandatangani kontrak kerja dengan Pemko Pekanbaru.
Untuk zona I sendiri, operator sampah yang menang tender tersebut yakni PT Ella Pratama Perkasa (EPP) yang merupakan perusahaan baru. Sementara zona II operatornya PT Samhana Indah (SHI), perusahaan lama.
Terhitung mulai awal Januari 2023 ini, kedua operator ini sudah bekerja mengangkut sampah.
Seperti diketahui, jawasan zona I meliputi empat kecamatan yakni Bina Widaya, Tuah Madani, Payung Sekaki dan Marpoyan Damai. Sedangkan wilayah yang masuk zona II yakni Bukit Raya, Lima Puluh, Sail, Pekanbaru Kota, Tenayan, Kulim, Sukajadi dan Senapelan.
Komisi IV DPRD Pekanbaru yang membidangi persoalan sampah, merespon sudah selesainya proses tender yang dilaksanakan LPSE Pekanbaru kemarin.
Meski mulai dari proses hingga sudah ditetapkannya pemenang lelang, Komisi IV DPRD belum mendapat laporan apapun, namun legislator mengharapkan, jangan terulang lagi kejadian yang menyakitkan hati masyarakat, bahwa sampah tidak diangkut dan berserakan di mana-mana.
"Pengangkutan sampah tahun 2023 ini, harus lebih baik. Semua pihak harus ikut mengawasinya tanpa kompromi sedikit pun. Sudah cukup lama masyarakat menderita," tegas Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru Robin Eduar SE MH, Senin (2/1/2023) kepada Tribunpekanbaru.com.
Politisi PDI Perjuangan ini menekankan kepada PT EPP, harus benar-benar bekerja sesuai dengan kontrak yang sudah dibubuhkan. Mulai dari ketersediaan armada, SDM yang dimiliki mumpuni, serta tidak ada istilah tidak tahu tidak hafal medan.
Selain itu, PT EPP harus memastikan jangan ada sampah berserakan di wilayah kerjanya.
"Kita tidak tahu PT EPP ini memang perusahaan baru, atau perusahaan lama yang ganti baju (nama). Yang pasti, kerjanya harus bagus," pintanya.
Demikian halnya dengan PT SHI, yang merupakan perusahaan lama. Perusahaan yang sudah empat tahun mengangkut sampah di kota ini, harus bisa meningkatkan kinerjanya.
"Adanya beberapa kekurangan kerja kemarin, tolong ditingkatkan. Jangan dianggap main-main, karena urusan sampah ini paling bersentuhan dengan masyarakat," tambahnya.
Robin Eduar juga menekan kan kepada Pemko melalui DLHK Pekanbaru, agar mengevaluasi kinerja duo operator ini minimal satu kali satu bulan. Pemko mulai tahun ini harus berani bersikap tegas, karena sampah ini merupakan program Pj Wali Kota Muflihun full dan prioritas tahun 2023 ini.
Jika terjadi lagi tumpukan sampah di Kota Pekanbaru ke depan, berarti ada yang salah dengan sistem kerjanya. Tentunya ini akan berdampak dan membuat citra Pj Wako Muflihun bisa jadi rontok.
"Ini yang harus diwanti-wanti. Jangan lips servis saja, tapi lakukan tindakan terukur dan tegas. Ini dilakukan semata-mata demi masyarakat Kota Pekanbaru. Untuk pengangkutan sampah sendiri, jangan ditunda-tunda, memang harus mulai dari awal (sekarang)," tegasnya.