"Iya, saya tahu kasus ini sudah ramai. Saya sangat bersyukur karena akhirnya ditangani serius oleh pihak Rektorat. Dosen itu memang terkenal genit dan semua mahasiswi di sini pada tahu itu. Sudah rahasia umum pak. Pasti korbannya akan banyak kalau sudah ada yang lapor begini," jelas dia, Rabu.
Sementara itu, rekan Bunga sesama mahasiswi di sampingnya pun membenarkan bahwa perbuatan EDH sudah sangat meresahkan.
Pelaku tidak hanya genit ke mahasiswi selama di ruang kelas, tetapi juga di beberapa tempat sepi.
Menurut dia, sudah banyak korban tangan genitnya yang menjurus ke pelecehan seksual.
Bahkan, ada korban yang pernah diajak berhubungan badan hanya untuk sebuah nilai bagus.
"Itu di kampus dia seperti itu. Bahkan, kata para alumni pun bahkan ada yang pernah diajak untuk begitu (hubungan badan), untuk sebuah nilai bagus," kata Mawar, mahasiswi tingkat akhir lainnya di kampusnya.
Korban diminta lapor
Wakil Rektor Unsil Tasikmalaya Doktor Gumilar Mulia mengaku, Satgas PPKS kampusnya terbuka menerima laporan korban yang merasa menjadi korban dosen tersebut selama ini.
Bukan hanya para mahasiswi yang aktif saja, tetapi juga korban dari kalangan alumni, warga biasa, sampai ke seluruh staf kampus diminta untuk segera melaporkan ke Satgas jika merasa menjadi korban.
"Kepada seluruh masyarakat jika ada indikasi dengan hal ini dan pelanggaran kekerasan seksual (oleh dosen). Jika itu dilakukan di kampus Unsil, maka laporkan lah. Sekarang Pa Rektor dengan Satgas di jakarta sedang menindaklanjuti bersama Kementerian," ungkap dia.
Pelaku dosen senior
Menurut dia, status dosen itu merupakan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) dengan masa baktinya selama 30 tahun.
"Itu pelaku kan salah satu dosen senior. Jadi kepada seluruh masyarakat baik alumni, mahasiswi atau warga biasa yang pernah menjadi korban pelaku segera melapor dan dijamin kemananan identitasnya terjaga," ungkap dia.
Selanjutnya, kasus tersebut masuk laporan ke ranah kepolisian setelah Satgas mengumpukan bukti korban lainnya.
Polisi selidiki kasus