Manusia akan mengemban tugas sebagai Khalifah di bumi.
Malaikat protes, tidak setuju dengan hal yang direncanakan.
Malaikat yakin kalau manusia hanya akan membawa bencana bagi bumi.
Mereka akan membuat kerusakan, permusuhan, juga pertumpahan darah.
Malaikat merasa keberadaan dirinya saja sudah lebih cukup sebagai ciptaan Allah.
Karena mereka senantiasa bertasbih, memuji, dan mengagungkan Allah.
Allah berfirman bahwa Dia mengetahui apa-apa yang tidak diketahui oleh malaikat.
Seperti kita ketahui, manusia itu tercipta dari saripati tanah. Demikian juga yang diceritakan dalam Alquran surat As Sajdah ayat 7-9.
"Yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah (7), kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina (air mani)(8). Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke dalam (tubuh)nya dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati bagimu, (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur (9). Q.S. As Sajdah ayat 7 – 9.
Surat ini menceritakan bahwa Allah mengetahui hal yang gaib dan nyata.
Dia menciptakan wujud sempurna Nabi Adam dari tanah.
Dia juga menciptakan keturunan manusia dari air mani.
Kemudian ditiupkan roh untuk menghidupkan.
Dia juga yang menciptakan pendengaran, penglihatan dan hati.
Setelah Nabi Adam diciptakan, Allah memberi perintah pada malaikat dan iblis untuk bersujud padanya.