Cara terbaik adalah memastikan kepada yang bersangkutan untuk mengetahui bagaimana mereka ingin diidentifikasi dan terminologi apa yang harus dipakai.
Identitas biner
Bagi banyak orang, identitas gendernya berlaku sesuai dengan jenis kelamin yang ditetapkan saat dilahirkan.
Biasanya ini ditentukan berdasarkan faktor fisik seperti anatomi organ reproduksi eksternal sehingga bisa dikategorikan sebagai laki-laki atau perempuan.
Konsep inilah yang lalu dikenal dengan biner seks.
Identitas gender adalah perasaan internal seseorang tentang siapa dirinya dan bagi sebagian orang, ini berkorelasi dengan jenis kelamin mereka yang ditetapkan saat lahir.
Orang juga sering menganggap identitas gender sebagai biner berupa laki-laki atau perempuan.
Adapula yang disebut cisgender yakni ketika jenis kelamin seseorang sejalan dengan identitas gendernya.
Misalnya, seseorang yang memiliki anatomi laki-laki dan identitas gender laki-laki disebut cisgender laki-laki, demikian pula sebaliknya.
Identitas non-binary
Sedangkan konsep gender netral atau non-binary, yang ramai dibahas di kasus mahasiswa Unhas, adalah ketika seseorang tidak dapat menerapkan identitas gendernya dalam istilah di atas.
Namun orang tersebut masih memiliki perasaan yang kuat tentang jenis kelaminnya tanpa mengidentifikasi sebagai laki-laki atau perempuan.
Sejumlah riset menyebutkan non biner berakar pada gagasan bahwa identitas gender adalah soal spektrumnya, bukan oposisi biner.
Orang mungkin mengidentifikasi diri berada di seberang, atau bahkan di luar, spektrum ini.
Orang non biner merasa identitas dan pengalaman gendernya bisa mencakup aspek dua biner yang ada atau tidak sama sekali.