Artinya : “Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau dan segala puji untukMu. Tuhanku, aku telah melakukan dosa dan menzalimi diriku sendiri, maka ampunilah aku karena Engkau sebaik-sebaik pemberi ampunan. Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau dan segala puji untukMu. Tuhanku, aku telah melakukan dosa dan menzalimi diriku sendiri, maka kasihanilah aku, sesungguhnya Engkau sebaik-baik pengasih. Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau dan segala puji untukMu. Tuhanku, aku telah melakukan dosa dan menzalimi diriku sendiri, maka ampunilah aku, sesungguhnya Engkau sebaik-baik penerima taubat dan Maha Penyayang.”
Dalam surat Al Baqarah ayat 37 mengisahkan tentang Nabi Adam, disebutkan bahwa:
فَتَلَقّٰٓى اٰدَمُ مِنْ رَّبِّهٖ كَلِمٰتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ ۗ اِنَّهٗ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Artinya: “Kemudian, Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima taubatnya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”
Ketika diusir dari surga dan jatuh ke bumi, beliau mendatangi Ka’bah dan shalat dua rakaat, kemudian berdoa, dalam untaian doa yang indah :
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ سِرِّيْ وَعَلاَنِيَتِيْ فَاقْبَلْ مَعْذِرَتِيْ، وَتَعْلَمُ حَاجَتِيْ فَأَعْطَنِيْ سُؤْلِيْ، وَتَعْلَمُ مَا فِيْ نَفْسِيْ فَاغْفِرْلِيْ ذَنْبِيْ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ إِيْمَانًا دَائِمًا يُبَاشِرُ قَلْبِيْ، وَأَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا حَتَّى أَعْلَمَ أَنَّهُ لَنْ يُصِيْبَنِيْ إِلاَّ مَا كَتَبْتَهُ عَلَيَّ، وَالرِّضَا بِمَا قَسَمْتَهُ لِيْ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ.
Artinya : “Ya Allah, sungguh Engkau tahu apa yang tersembunyi dan tampak dariku, karena itu terimalah penyesalanku. Engkau tahu kebutuhanku, maka kabulkanlah permintaanku. Engkau tahu apa yang ada dalam diriku, maka ampunilah dosaku. Ya Allah sungguh aku memohon kepada-Mu iman yang menyentuh kalbuku dan keyakinan yang benar sehingga aku tahu bahwa tidak akan menimpaku kecuali telah Engkau tetapkan atasku. Ya Allah berikanlah rasa rela terhadap apa yang Engkau beri untuk diriku.”
Allah kemudian menjawab doa Nabi Adam:
“Hai Adam, Aku telah terima taubatmu dan telah Aku ampuni dosamu. Tidak ada seorangpun di antara keturunanmu yang berdoa dengan doa sepertimu kecuali Aku ampuni dosa-dosanya, Aku angkat kesedihan dan kesulitannya, Aku cabut kefakiran dari dirinya, Aku niagakan dia melebihi perniagaan semua saudagar, Aku tundukkan dunia di hadapannya meskipun dia tidak menghendakinya.”
Keutamaan Doa Nabi Adam
Memiliki keutamaan seperti itu, Nabi Adam juga mengajarkan banyak doa yang bisa diikuti oleh umat manusia. Tentunya doa Nabi Adam ini memiliki banyak fadhilah dan keutamaan. Salah satunya adalah diampuni dosa-dosa dan dicukupkan rezeki oleh Allah SWT.
1. Doa Nabi Adam saat Memohon Ampunan
Kesalahan besar yang dilakukan Adam dan Hawa adalah melanggar larangan Allah SWT untuk memakan buah khuldi saat berada di dalam surga. Oleh karena itu, Nabi Adam membaca doa untuk memohon ampunan kepada Allah SWT.
Nabi Adam memanjatkan doa:
“Robbana dholamna Anfusana wa inlam taghfirlanaa wa tarhamnaa lanakunanna minal khosirin”.
Artinya: “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi”.
Imam at-Thabari dalam Tafsir-nya menyebutkan bahwa maksud dari kata ‘menzalimi diri kami sendiri’ merupakan kalimat penyesalan karena telah melakukan keburukan yang justru merugikan diri sendiri. Ini menunjukkan bahwa saat seseorang melakukan keburukan, ternyata akan merugikan dirinya sendiri.