TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Polisi akhirnya mengamankan sopir Colt Diesel yang menabrak dua sepeda motor di Jembatan Langgam Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan yang menyebabkan 2 orang tewas pada 3 November lalu.
Sang sopir berinisial KH (21) yang tinggal di Desa Kesuma Kilometer 60 Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan.
KH merupakan pengemudi mobil Colt Diesel dengan Nomor Polisi (Nopol) BB 8473 DC yang menabrak dua sepeda motor sekaligus.
Yakni sepeda motor Suzuki Alexo BM 4849 JJ dikemudikan Mahyudin (64).
Motor Honda Scoopy BM 2326 YX dikendarai M Husein (48) membonceng Indra Didi (35).
Korban M Husein (48) yang menghembuskan nafas terakhir di RSUD Selasih Pangkalan Kerinci.
Sedangkan korban Indra Didi (35) tewas akibat terpental dari atas jembatan dan terjatuh ke sungai serta sempat hilang.
Korban Mahyudin mengalami patah kaki dan dievakuasi ke RS Syafira Kota Pekanbaru.
"Pelaku kasus Laka Lantas atas nama KH sempat melarikan diri selama 10 hari setelah kejadian di Jembatan Langgam. Sekarang sudah diamankan di Polres Pelalawan," tutur Kapolres Pelalawan, AKBP Suwinto SIK melalui Kasi Humas AKP Edy Harianto kepada Tribunpekanbaru.com , Selasa (14/11/2023).
KH berhasil diamankan berkat kerjasama dengan masyarakat dan pemilik mobil Colt Diesel.
Setelah kejadian tabrakan pada 3 November lalu, Kapolsek Langgam Iptu Alfredo Ka'ban SH, Kanit Reskrim IPDA Pernando Silitonga SH, dan Bhabinkamtibmas Aiptu Sastro Sigalingging SH mencari dan bertemu dengan pemilik mobil tersebut bernama Rianto Sihombing.
Selanjutnya Rianto Sihombing membantu melacak keberadaan KH yang melarikan diri.
Tersangka KH berkomunikasi dengan Rianto Sihombing yang menyebutkan dirinya berangkat ke daerah Brastagi Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara.
KH hendak menenangkan diri sekaligus menyelamatkan dirinya setelah tabrakan maut di Jembatan Langgam. Apalagi videonya telah viral di media sosial (medsos) TikTok.
"Petugas kita meminta pemilik mobil untuk membujuk KH dan mengajak menyelesaikan permasalahan Laka Lantas ini. Akhirnya pelaku bersedia datang ke Pelalawan," terang Edy Harianto.