Kesepakatan Pembebasan Sandera Sudah Dekat
Sebelumnya, para pejabat AS yang tidak disebutkan namanya telah berbicara kepada kantor berita Reuters dan jaringan AS, NBC, tentang kesepakatan pembebasan sandera antara Israel dan Hamas.
Sumber tersebut menyatakan, persyaratannya telah ditetapkan yaitu Hamas akan membebaskan 50 sandera, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sebagai imbalan atas pembebasan 150 tahanan Palestina.
Sekutu Israel, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan tentang pembicaraan pembebasan sandera yang dimediasi oleh Qatar.
“Kami telah berupaya untuk mengeluarkan sandera selama berminggu-minggu. Kami sekarang sangat dekat,” kata Joe Biden, Selasa (21/11/2023).
“Kami bisa segera membawa pulang beberapa sandera itu, tapi tidak ada yang akan dilakukan sampai semuanya selesai,” katanya.
Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, mengatakan para pejabat Hamas menyampaikan tanggapan mereka kepada mediator Qatar dalam pembicaraan yang sedang berlangsung.
Pernyataan tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Namun pejabat Hamas, Ezzat el-Reshiq, mengatakan kepada Al Jazeera, negosiasi dipusatkan pada berapa lama gencatan senjata akan berlangsung, pengaturan pengiriman bantuan ke Gaza dan pertukaran tawanan Israel yang ditahan oleh Hamas dengan tahanan Palestina di Israel.
Hamas Palestina vs Israel
Kesepakatan pembebasan sandera ini menyusul pemboman Israel yang masif di Jalur Gaza, sebagai tanggapan terhadap Hamas Palestina yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.
Kelompok tersebut juga meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel.
Pemboman Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 13.300 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Selasa (21/11/2023), dikutip dari Anadolu Agency.
Selain itu, kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina juga terjadi di Tepi Barat, wilayah yang dipimpin Otoritas Pembebasan Palestina (PLO). (Tribunnews)