"Kepastian ibuk tahu Tita selamat itu dari petugas, Basarnas kayaknya. Kan Tita bawa handphone. Nama ibuk kan ada di sana. Dia (petugas Basarnas) nelepon ibuk. Ditanya, ibuk orang tuanya Tita, ibuk jawab iya. Mungkin Tita yang minta tolong telepon ibuk," sebut Sofinah.
"Waktu itu ibuk sedang perjalanan menuju lokasi (ke dekat Gunung Marapi), sudah dekat. Tapi petugas Basarnas itu bilang, tunggu saja di rumah sakit. Tita mau dibawa. Makanya ibuk langsung ke rumah sakit," imbuhnya.
Sebagaimana informasi yang ia terima, Tita dibawa ke RSUD Padang Panjang.
Ia semakin bergegas, tak sabar hendak berjumpa dengan Tita.
Sofinah sampai di rumah sakit pada Senin (4/12/2023) dini hari, sekira pukul 02.30 WIB.
Setelah menempuh perjalanan berjam-jam dari kampung.
Hatinya sedikit lega, ketika menyaksikan anaknya langsung di depan mata dalam kondisi selamat.
Kendati kondisi Tita sadar, namun lemah. Tita mengalami bakar hampir di sekujur tubuh, akibat terkena abu panas erupsi.
Tita, kata Sofinah, menjalani operasi pada siang hari, dan dilanjutkan dengan perawatan intensif.
Dijelaskan Sofinah, sejak sepekan sebelumnya, Tita sudah menyampaikan rencana untuk pergi mendaki Gunung Marapi.
Tita menyebut, ia pergi bersama beberapa teman.
"Karena yang ngajak (mendaki) temannya. Ibuk tahu teman-temannya. Semua ibuk tahu, kenal. Anak-anak tetangga semua. Ibuk bolehin aja, tidak menyangka akan terjadi seperti ini," kata Sofinah.
Menurut Sofinah, ini adalah pendakian gunung pertama bagi Tita. Namun ternyata, nahas menimpa Tita.
Sofinah berujar, ia tidak tahu persis bagaimana prosedur pendakian dan berapa biayanya.
Dia hanya tahu, Tita mendaftar secara online dengan kelompoknya. Itu pun Tita yang memberi tahu.