Kebrutalan mereka sangat dikenal dari kartu yang mereka tinggalkan di tubuh korban yang telah diserang.

Kartu tersebut bertuliskan "Selamat, anda telah bertemu dengan ICF". Musuh terbesar mereka adalah suporter Millwall, Bushwackers.

Dikutip dari Leading Britain's Conversation, Alberto Testa, pakar kekerasan sepak bola di University of West London, menjelaskan perbedaan hooligan dengan ultras.

Alberto Testa mengatakan hooligan Inggris tidak pergi ke pertandingan sepak bola dengan tujuan kekerasan, tetapi sering terlibat dalam bentrokan spontan yang sering dipengaruhi oleh alkohol.

Sementara ultras, adalah kelompok suporter yang lebih terorganisir, lebih mengedepankan aksi kreativitas dan sering dikaitkan dengan ideologi sayap kanan ekstrem.

Ultras lebih menonjol dengan kreativitas-kreativitas mereka di tribun seperti menyanyikan chant atau lagu-lagu penyemangat dan diiringi alat musik seperti snare dan bass drum.

Selain itu, ultras juga biasanya menunjukkan kreativitas mereka dengan membentangkan gambar berukuran raksasa serta menyampaikan pesan tertentu.

(TRIBUNPEKANBARU.COM)