Sebagai contoh, Anda mungkin berjalan ke sebuah ruangan di gedung yang belum pernah Anda kunjungi.
Namun anehnya Anda merasa tidak asing.
Sebagian besar perasaan déjàvu menghilang dengan cepat, sehingga membuat Anda sulit mengingat detail spesifik tentang pengalaman itu.
Déjà vu paling sering terjadi pada orang berusia antara 15 hingga 25 tahun.
Pengalaman dejavu umumnya akan berkurang seiring bertambahnya usia.
Jika Anda sering bepergian atau sering mengingat mimpi Anda, kemungkinan Anda mengalami déjàvu lebih besar daripada orang lain.
Seseorang yang lelah atau stres juga rentan terhadap perasaan déjàvu.
Kebanyakan orang mengalaminya pada malam hari atau pada akhir pekan.
Beberapa orang sering merasa bahwa déjàvu dapat membantu mereka memprediksi kejadian di masa depan.
Tetapi hasil penelitian menemukan, bahwa individu tidak menjadi lebih mungkin untuk menebak jalan yang benar terkait masa depan.
Karena déjàvu terjadi pada individu dengan atau tanpa kondisi medis, ada banyak spekulasi muncul tentang bagaimana dan mengapa fenomena dejavu terjadi.
Beberapa psikoanalis mengaitkan dejavu dengan fantasi sederhana atau pemenuhan keinginan.
Sementara beberapa psikiater menganggapnya sebagai ketidakcocokan di otak yang menyebabkan otak salah mengira masa kini dengan masa lalu.
Banyak juga psikolog yang meyakini bahwa hal itu terkait dengan pengalaman kehidupan masa lalu.
Penelitian lebih lanjut sedang dilakukan untuk mencoba mencari tahu persis mengapa orang memiliki perasaan dejavu.