TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Viral, SDN 57 Pekanbaru di Jalan Mangga, Kecamatan Sukajadi pada tahun ini hanya menerima 5 peserta didik dari daya tampung sebanyak 28 murid.
Sedikitnya masyarakat usia produktif dan adanya SD Negeri lain yang secara fisik lebih bagus di kawasan tersebut menjadi penyebab SDN 57 sepi peminat.
Meski demikian, sekolah yang berada di tengah kota itu tetap menjalankan kewajibannya pada hari pertama masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
Disampaikan Kepala SDN 5 Pekanbaru, Asmalaili, pada tahun ini peserta didik yang diterima tahun ini sama dengan yang mendaftar saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) lalu, yaitu 3 murid dari jalur zonasi dan 2 lainnya dari jalur pindahan orangtua.
"Pada hari pertama ini kegiatan pengenalan orientasi kelas, baru pengenalan lingkungan karena kalau mereka mengenal lingkungan, mereka akan nyaman bersekolah di SDN 57," ujar Asma.
Baca juga: Berita Populer Pekanbaru Hari Ini, Sejumlah SD Negeri di Tengah Kota Malah Sepi Peminat
Baca juga: Kondisi Bangunan Memprihatinkan, Ini Sejumlah Alasan SDN Tengah Kota Pekanbaru Sepi Peminat PPDB
Saat ini Asma masih menunggu surat keputusan dari Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru terkait pemindahan peserta didik baru tersebut ke SDN 153.
"Proses belajar mengajar masih berlangsung untuk kelas 1, sementara untuk kelas 2 sampai 6 itu sesuai dengan arahan bapak (Kadisdik, red) kemarin, masih berlangsung hingga 1 tahun ke depan," ujar Asma.
Menurut Asma, para wali murid memang awalnya ingin tetap menyekolahkan anak-anaknya di SDN 57.
Namun karena adanya instruksi merger ke SDN 153, para wali murid akhirnya bersedia.
"Karena itu lebih baik ke anak-anak mereka, melihat situasi sekolah ini, kalau di sana, sekolah lebih ramai dan infrastruktur lebih baik dari SDN 57. Apalagi kelas 1 cuma lima orang sedikit, sementara SDN 153 masih bisa menerima siswa lagi, kebutuhannya kan 3 kelas, jadi masih kurang," jelas Asma.
Namun menurut Asma, apabila keputusan Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru tetap mempertahankan kelas 1 di SDN 57.
Ia pun siap melaksanakannya, karena kelasnya sudah tersedia dan semua kerusakan seperti atap dan plafon yang rusak sudah diperbaiki.
"Kalau seandainya memang kelas 1 nya tetap di sini atau dipindahkan dari sini saya siap saja. Apapun keputusan dinas kami siap melaksanakan karena kebijakan itu sudah dikaji dengan sebaik-baiknya," tambah Asma.
( Tribunpekanbaru.com/Theo Rizky )