Dihubungi orang tak dikenal
Eva yang saat ini sudah berada di bawah perlindungan LBH Medan mengaku sempat dihubungi nomor tidak dikenal melalui WhatsApp (WA) pribadinya.
"Berapa hari yang lalu, ada WA yang menelpon dua kali ke nomor WA saya dengan berprofilkan foto profil polisi," lanjut Eva.
Namun, telepon ini tidak dia angkat karena merasa takut.
Beberapa waktu berselang, foto profil bergambarkan polisi itu pun hilang di akun profil nomor yang meneleponnya.
Akhir-akhir ini, Eva mengaku belum sempat pulang ke rumah keluarganya di Karo karena sibuk mengurus peristiwa yang menimpa keluarganya.
Namun, Irvan Saputra yang merupakan perwakilan LBH Medan sekaligus kuasa hukum Eva mengatakan, pihak keluarga dalam kondisi aman.
Meski demikian, Eva menjelaskan, beberapa hari setelah peristiwa pembakaran terjadi di rumah ayahnya, Rico, CCTV di rumahnya rusak.
Selain itu, terlihat juga ada orang tidak dikenal yang lalu lalang di depan rumah.
"Dua mobil lalu-lalang, mantau-mantau rumah itu.
Makanya, saya dibawa tim Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Dewan Pers, untuk berlindung ke Medan," jelas Eva.
Tiga orang tersangka
Polisi menyatakan telah menangkap otak pembakaran rumah Rico. Polisi menyebut, otak pembakaran rumah Rico bernama Bebas Ginting alias B alias Bulang.
Ia berperan memerintahkan dua eksekutor, yakni Rudi Apri Sembiring alis RAS (37) dan Yunus Syahputra alias SYT (36) untuk membakar rumah Rico.
"Pelaku ketiga yang kita tetapkan sebagai tersangka ini berinisial B alias Bulang, dia memerintahkan kedua eksekutor untuk membakar rumah korban," ungkap Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Kamis (11/7/2024).