Hingga tidak berselang lama, ketua lingkungan bersama kepolisian dan pecalang tiba, dan selanjutnya mendobrak pintu.
"Setelahnya dilihatlah kakak (IB Ardana) meninggal dalam posisi terlentang di belakang rumah.
Jadi berbeda ini (jenazahnya ditemukan), kakak berada di halaman rumah sedangkan istrinya di dalam kamar," sebutnya.
IB Lilik Sudirga menambahkan, kakak pertamanya itu sejatinya tidak memiliki riwayat penyakit.
Walaupun diakui ada gangguan di kaki pasca menjabat sebagai Bupati Jembrana periode ke dua.
Baca juga: Bertambah Lagi Korban Sodomi Guru di MTI Canduang Agam, Total 45 Santri Dicabuli
Baca juga: Viral Wanita di Kubu Rohil Riau Labrak Cewek yang Sering VCS dengan Suaminya
"Kalau penyakit dalam tidak ada," ujarnya.
Pihaknya juga mengatakan tidak ada firasat negatif apapun terkait meninggalnya IB Ardana dan sang istri.
Dikatakan pula bahwa tidak ada barang hilang di rumah.
"Informasinya tidak ada barang hilang. Tapi sekarang masih dicek lagi oleh kepolisian," katanya.
Sampai sekarang jenazah IB Ardana masih dititip di kamar jenazah RSUP Prof. dr. IGNG Ngoerah (RSUP Sanglah) dan rencananya hari ini autopsi.
Perkembangan selanjutnya, IB Lilik Sudirga mengaku belum tahu bagaimana tindaklanjut daripada itu.
"Kita baru akan tau setelah mendapat laporan resmi dari kepolisian terkait hasil pemeriksaan autopsi dan lain sebagainya
Apapun hasil dari pihak kepolisian, itu akan digunakan sebagai acuan dasar melanjutkan prosesi dan sebagainya," ujarnya.
IB Ardana merupakan anak sulung dari 10 bersaudara.
Semasa hidup, IB Ardana dikenal sangat komunikatif, membina baik saudara-saudaranya, serta disiplin untuk menggalang kebersamaan dengan keluarganya.
Prestasi almarhum selama menjadi bupati pun tergolong mentereng.