Fransiskus Marbun rutin nongkrong bersama Eky.
Eky bahkan sering berbagi cerita dengannya.
Bukan sekadar nongkrong, hubungan pertemanan Frans dan Eky juga sudah sangat dekat.
Malahan, sepatu dan helm yang dipakai Eky saat tewas merupakan milik Frans.
Ia mengatakan sebelum tewas di Jembatan Talun Cirebon, Eky juga tak memiliki masalah soal asmara dengan Vina.
"Gak tahu (rebutan Vina dengan pria lain). Kalau dia ada masalah pun pasti cerita sih," katanya.
Pasalnya dalam pusaran polemik kasus Vina, muncul narasi soal perebutan wanita antara Eky dengan pria lain.
Ada seorang pria yang menyukai Vina lalu dihadapi oleh Eky hingga berujung tewas.
Ada pula narasi cerita tentang seorang wanita yang tergila-gila pada Eky sampai nekat meminta tolong pada orang lain untuk melakukan tindakan pindana.
Namun begitu, menurut Fransiskus Marbun tahun 2016 justru Eky yang memiliki banyak pengagum.
"Justru saat itu, tahun itu, pamornya Eky yang malah naik, bukan Vina. Maksudnya gini, yang banyak dikagumi banyak cewek malah Eky," kata Fransiskus Marbun.
"Pokoknya Eky terkenal," tambahnya.
Kalaupun ada seorang wanita yang tergila-gila pada Eky dan merasa pujaan hatinya direbut Vina, tindak pembalasannya tak mungkin sekejam itu.
"Kalau itu saya gak tau. Gak mungkin sekeji itu sih. Gak senekat itu sih dulu," kata Fransiskus Marbun.
Sebatas informasi Eky merupakan anak Rudiana. Dia termasuk broken home karena ayahnya menikah lagi.
Eky lalu tinggal dengan ibunya di wilayah Arumsari, Cirebon.
Dalam pergaulan, Eky tergabung dalam geng motor XTC 04 Sumber Cirebon.
Dia biasa nongkrong di warung SMA 4, atau terkenal dengan sebutan Warpat.(*)
( Tribunpekanbaru.com )