Geger Putusan MK

'Gak Menyangka Akan Segila Ini' Wanda Hamidah Pilih Keluar dari Partai Golkar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wanda Hamidah

TRIBUNPEKANBARU.COM - Wanda Hamidah, memilih keluar dari Partai Golkar pada Rabu (21/8/2024).

Ia bahkan turut mengunggah "Peringatan Darurat" dan mengunggah Garuda berwarna biru.

Wanda menilai Presiden Joko Widodo sudah keblabasan dan terlalu membabi buta dalam bergerak.

"Kenapa keluar dari Golkar? Kan sebetulnya juga aku melihat situasi politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya semuanya, secara keseluruhan kan terlalu, Jokowi membabi buta kalau bahasa aku. Itu sih sebetulnya. Membabi buta," ujarnya, Rabu.

"Aku enggak menyangka akan segila ini untuk mengangkangi, melakukan upaya represif yang segila ini dalam mengangkangi, terutama hukum dan perundang-undangan gitu. Jadi mungkin hari ini klimaksnya ya," lanjutnya.

Berikut profil Wanda Hamidah

Perempuan kelahiran Jakarta ini merupakan Fakultas Hukum, Universitas Trisakti tahun 2000.

Ketertarikannya terhadap dunia politik tak lepas dari pengaruh keluarganya yang juga aktif dalam pergerakan. 

Wanda merupakan seorang aktivis mahasiswa 1998 yang turut menduduki Gedung Parlemen DPR RI dan menggulingkan rezim Orde Baru.

Perempuan kelahiran 1977 tersebut juga lantang menolak rezim otoriter dan mengkritik keras penculikan aktivis, pembatasan kebebasan berpendapat, hingga pelarangan buku oleh pemerintah.

Baca juga: Sosok Ini Jenguk Pratama Arhan di Korea: Suami Azizah Salsha Apa-apa Sendiri, Istri Sibuk

Baca juga: Menakar Peluang Anies dan Kaesang Pasca Putusan MK dan Rapat DPR: Siapa yang di Atas Angin?

“Kita tahu para aktivis yang kritis itu pada saat itu diculik, disiksa dan banyak yang meninggal dunia jadi resiko-resiko itu harus kita hadapi jadi betapa mencekam dan mengerikannya pada saat itu ketika kita bersikap kritis terhadap pemerintah,” ungkap Wanda, dikutip dari Kompas.com, Jumat (21/10/2022).

Usai tragedi Trisakti 12 Mei 1997, ia dipercaya sebagai juru bicara Tim Penuntasan Tragedi Berdarah Trisakti.

Karier politik Wanda Hamidah

Wanda mengawali karier politiknya ketika bergabung menjadi kader Partai Amanat Nasional (PAN) yang dipimpin oleh Amien Rais saat itu.

Sejak akhir 1998, Wanda aktif menjadi juru kampanye PAN, partai yang lahir usai runtuhnya kekuasaan Soeharto.

Saat masih menjadi kader PAN, ia kerap menyuarakan perubahan dan mengatakan bahwa masyarakat saat itu merupakan “korban” Orde Baru.

Karena itu, ia dipercaya sebagai Bendahara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN pada 2006-2010.

Pada 2009, Wanda terpilih sebagai Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta dan duduk di Komisi E yang membawahi bidang kesejahteraan, pendidikan, dan kesehatan.

Baca juga: Yang Dibicarakan tetap Si Tukang Kayu Jokowi Tanggapi Santai Polemik Putusan MK Soal Pilkada

Baca juga: Azizah Salsha Diterpa Isu Selingkuh, Sang Ibunda: Tidak Ada Rumah Tangga yang Sempurna

Namun, ia didepak dari PAN karena mendukung Jokowi-Jusuf Kalla dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.

Sebagai informasi, PAN saat itu dipimpin oleh Hatta Rajasa yang menjadi pendamping Prabowo Subianto dalam Pilpres 2014.

Ia lalu pindah ke Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan dipercaya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) pada 2017.

Pada Pemilu 2019, ia sempat mencoba mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI, tetapi gagal.

Tiga tahun kemudian, tepatnya pada Oktober 2022, Wanda bergabung ke Partai Golkar.

Namun, belum genap dua tahun berada di Golkar, Wanda menyatakan keluar dari Golkar karena tak ingin berada di sisi sejarah yang salah.

Berita Terkini