Mungkin, lanjutnya, saat Aulia Risma merasa sakit dan dalam keadaan darurat, ia lalu menyuntikkan obat anestesi dan kelebihan dosis.
"Intinya pihak keluarga menampik terkait bahwa korban almarhumah itu meninggal dunia karena bunuh diri," katanya.
"Kami sebagai kuasa hukum dari keluarga itu menolak berita tersebut," tegasnya.
Ditanya soal hasil investigasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) soal adanya perundungan, pihak keluarga menyerahkan pada pihak terkait.
"Itu kewenangan dari pihak Kementerian Kesehatan untuk menata dapur rumah tangganya,"
"Kami hanya sebatas memberikan keterangan apa yang dibutuhkan oleh Kemenkes RI," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, dr Aulia Risma Lestari, peserta PPDS mengeluh berat mengikuti pendidikan di Fakultas Kedokteran Undip Semarang.
Dia bercerita pada ayahnya, melalui rekaman suara atau voice note yang dikirim melalui HP.
Dokter Aulia Risma mengaku program di PPDS tersebut kacau balau.
Dia harus bekerja tanpa henti di luar kesibukannya sebagai peserta kedokteran spesialis anestesi.
Lalu, dr Aulia Risma Lestari ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya, Senin (12/8/2024).
Di adalah dokter di RSUD Tegal yang ikut PPDS Undip Semarang berbekal biaya Pemkot Tegal.
Akun Instagram Najwa Shihab @najwashihab, Selasa (27/8/2024), membocorkan rekaman suara dr Aulia Risma yang curhat pada ayahnya.
Kisah dr Aulia pada ayahnya tersebut menyiratkan adanya perundungan.
Diduga juga ada pemerasan dan eksploitasi yang dilakukan dokter senior di Undip Semarang.