Tol sepanjang 64,4 kilometer ini baru dioperasionalkan pada 2005.
Sementara itu, dugaan penyebab tabrakan beruntun di Tol Purbaleunyi dibeberkan.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Jules Abraham Abast, mengatakan hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti kecelakaan tersebut.
Namun dari dugaan sementara, kecelakaan tersebut terjadi akibat rem blong.
“Sementara penyebab pasti kecelakaan belum diketahui, namun diduga itu diakibatkan karena rem blong,” kata Jules, Senin (11/11/2024).
Baca juga: Perseneling Truk yang Sebabkan Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang Berada di Posisi Empat
Baca juga: Tio Selamat dari Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang: Mobilnya Terguling Dua Kali
Jules menuturkan, kecelakaan itu melibatkan truk bermuatan berat.
Diduga akibat rem blong, truk tersebut menabrak kendaraan yang berada di depannya.
“Jadi ada truk yang membawa muatan cukup berat remnya blong sehingga menabrak kendaraan di depannya, jadi terjadi kecelakaan beruntun,” ucapnya.
Pengemudi harus pahami kondisi jalur
Pendiri dan instruktur safety riding dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, mengatakan, mengemudi adalah tindakan berisiko karena itu pengemudi meski mengembangkan kondisi imajinatif mengenai keamanan pribadi.
Pengemudi perlu memahami konsep "lingkaran aman" atau safe bubble.
Lingkaran imajinatif ini penting untuk memetakan potensi bahaya jika ada kendaraan yang melaju ugal-ugalan.
"Pengemudi harus memahami safe bubble, yang merupakan lingkaran aman. Ini harus ada dalam pikiran mereka," kata Jusri dikutip dari Kompas.com.
"Sebagai contoh, ketika ada kendaraan lain mendekat, pengemudi seharusnya siap untuk menghindar atau membunyikan klakson," kata Jusri.
(TRIBUNPEKANBARU.COM)