TRIBUNPEKANBARU.COM - 2 fakta terbaru dari kasus Polisi Bunuh Ibu kandungnya sendiri di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Yaitu, pelaku pernah dirawat di RSJ dan mengaku diguna-guna mantan istri.
Hingga kini, motif Aipda Nikson Pangaribuan (45) masih diselidiki pihak Polres Bogor dan Polda Metro Jaya.
Aipda menghabisi nayawa ibunya, Herlina Sianipar (61) menggunakan tabung gas.
Pihak keluarga menyebut Aipda Nikson sendiri pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grogol, Jakarta Barat, karena mengalami gangguhan jiwa pada tiga tahun lalu.
Di sisi lain, Aipda Nikson pernah mengaku dirinya telah diguna-guna oleh mantan istri.
Rony Saud Pangaribuan (75), paman dari Aipda Nikson sekaligus kakak dari Herlina Sianipar menyebut, apa yang keponakannya perbuat tersebut bukan keinginan dari dirinya. Melainkan, perbuatan penyakit yang sering kumat setelah dinyatakan positif mengalami gangguan jiwa.
"Si Nikson itu adalah dinyatakan kemarin itu sudah beberapa bulan yang lalu, dia itu dinyatakan positif gangguan jiwa," kata Rony saat ditemui di depan ruko yang merupakan lokasi kejadian pembunuhan, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (3/12/2024).
Aipda Nikson disebut oleh adiknya tak rutin meminum obat selama masa perawatan dan rehabilitasi atas penyakitnya tersebut. Sehingga kerap kali penyakitnya itu kumat.
Rony bercerita Aipda Nikson pernah marah-marah tak terkendali sampai memukul ubin dan meja di rumahnya sekitar dua minggu yang lalu.
Penyakit gangguan kejiwaan yang diderita Aipda Nikson pun bukan menyerangnya baru- baru ini.
Baca juga: Gus Miftah Viral Olok-Olok Pedagang, Sang Istri Ning Astuti Bereaksi: Unggah Video Ini
Baca juga: Hasto Tegaskan Jokowi, Gibran, dan Bobby Nasution Bukan PDI-P Lagi
Keluarga pun mengetahui jika pelaku mengalami penyakit itu kurang lebih sudah sejak tiga tahun lalu.
Bahkan seingat Rony, keponakannya itu juga sempat dilakukan perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Soeharto Heerdjan atau yang lebih dikenal RSJ Grogol, Jakarta Barat selama beberapa bulan.
Setelahnya, kondisi Aipda Nikson disebut membaik hingga diperbolehkan pulang. Namun, dia kembali dirawat di RS Polri Kramat Jati karena penyakitnya kambuh. Kendati demikian, Rony tak mengetahui secara pasti pemicu penyakit gangguan jiwa itu bisa menyerang Aipda Nikson.
"Sudah ada tiga tahun kali. Tiga tahun yang lalu. Direhab, sempat dibawa ke Grogol, Rumah Sakit Jiwa Grogol. Dan dokter (RS Polri Kramat Jati) itu, dari dokter itu yang tadi, kemarin menerangkan di Rumah Sakit Polri, si Nikson sudah pernah dirawat di rumah sakit Jiwa Grogol," ungkapnya.
Selain minum obat yang diabaikan, Rony mengungkap sejatinya Aipda Nikson harus menjalani konsultasi dan perawatan di rumah sakit pada 20 November 2024 lalu. Namun, hal itu tidak dilakukan hingga akhirnya perilakunya tak terbendung.
Ngaku Diguna-guna Mantan Istri
Hamid (65), Ketua RT 2 RW 4 Desa Dayeuh, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat atau tempat korban dan pelaku tinggal mengungkapkan jika keluarga Herlina Sianipar merupakan keluarga yang baik dan tak pernah bermasalah dengan tetangga.
Meski tak pernah mengikuti kegiatan warga karena posisi rumah di pinggir jalan raya dan tak dekat dari pemukiman warga lain, namun keluarga Herlina selalu bertegur sapa ketika bertemu warga di sana.
Aipda Nikson pun begitu.
Hamid menyebut pelaku kerap menyapa siapapun yang bertemu dengannya meski bukan orang yang mudah bergaul dengan warga lainnya.
"Orangnya sia-sia, aing-aing lah (tak peduli). Gitu kan istilahnya," ucap Hamid.
Dia mengaku bertemu Aipda Nikson sekitar seminggu yang lalu.
Saat itu, Hamid diajak masuk ke dalam rumahnya untuk meneguk segelas kopi hangat yang dibuat langsung oleh tangan Aipda Nikson.
Hamid tak menyangka jika kedatangannya itu menjadi pertemuan terakhir dirinya dengan ibunda Aipda Nikson yang sempat bertanya karena sudah lama tak melihat dirinya.
Meski begitu, kata Hamid, terkadang tingkah laku Aipda Nikson kerap membuat bingung dirinya. Perangai seperti orang yang mengalami stres juga beberapa kali ditunjukkan oleh Aipda Nikson.
Sampai pada suatu hari tepatnya sekitar bulan September 2024, Hamid yang saat itu baru pulang dari desa lain melihat Aipda Nikson yang tengah marah-marah di atas sepeda motornya di depan sebuah rumah.
Entah apa yang dipermasalahkan saat itu.
Tubuh tinggi dan besarnya itu membuat Hamid tak berani bertanya banyak saat Aipda Nikson memarahi karyawan seorang bos besar bernama Deden karena kekayaannya di kampungnya tersebut.
"Dia (Aipda Nikson) kan ke sana (rumah bos Deden), ada anak buahnya Deden, namanya Islaw. Saya lagi lewat, dia (Aipda Nikson) lagi ngomel tuh, ngomelin si Islaw. 'Sini lu gue matiin lu' gitu," ungkapnya.
Beruntung, saat itu tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena Hamid meminta Islaw untuk tidak keluar rumah dengan menggunakan isyarat dari kejauhan.
Tak lama dari situ, Hamid mengatakan mendapat penjelasan dari Aipda Nikson mengapa kala itu dia marah-marah.
Tak disangka, Aipda Nikson mengaku kalau dirinya terkena guna-guna dari mantan istrinya seminggu sebelum kejadian itu.
"Istrinya di Ciamis sekarang. Waktu masih nikah, tinggalnya di Cikarang, tapi semenjak cerai (Aipda Nikson tinggal) di rumah ibundanya. Ada setahun lalu cerainya," jelasnya.
"(Alasan kenapa marah-marah) Mungkin ya karena dia malu ya si Nikson. Katanya 'maaf, saya dulu pernah negor anak buahnya Deden. Saya diguna-guna istri saya," sambungnya.
(TRIBUNPEKANBARU.COM)