Ketua RW setempat, Sunyoto, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut dimulai ketika NL mengantar obat untuk BS dan MSC.
"Itu orangtuanya (korban) sakit, terus kakaknya (pelaku) datang ngasih obat, termasuk bawa obat penenang buat pelaku," katanya.
Setelah NL pulang, suara gaduh terdengar dari rumah korban.
Baca juga: Buntut Viral Dokter Koas Dianiaya, KPK Soroti Harta Kepala BPJN Kalbar Dedy Mardansyah Ayah :Lady
"Tetangga dengar suara 'dok dok dok', terus didatangi, ternyata orangtuanya sudah ditemukan meninggal. Bahkan saya datang sudah enggak ada (meninggal), terus lapor polisi," ujar Sunyoto.
Kasus ini menjadi perhatian publik dan menyoroti masalah kesehatan mental yang dihadapi pelaku.
Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait peristiwa tragis ini.
Kejadian ini tentu saja jadi perhatian bersama. bahwa orang dengan ketergantuangan obat untuk bisa memberikan ketenangan sebaiknya benar-benar dalam pendampingan. (*)
( Tribunpekanbaru.com )