Bus Trans Metro Pekanbaru

Terbilang Rendah, Load Factor Bus TMP Tahun 2024 Hanya 20 Persen

Penulis: Fernando
Editor: Theo Rizky
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana di dalam Bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) yang sedang beroperasi belum lama ini. Layanan Bus TMP dievaluasi pasca terhentinya operasional bus itu selama empat hari.

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Layanan Bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) dievaluasi pasca terhentinya operasional bus itu selama empat hari.

Satu catatan dalam evaluasi tersebut yakni load factor atau keterisian penumpang Bus TMP tahun 2024 terbilang rendah.

Pengelola Bus TMP mencatat bahwa loading factor bus angkutan massal ini di angka 20 persen.

Mereka berupaya agar load factor bisa mencapai angka 30 persen.

"Ini memang karena belum maksimal, kita masih di kisaran 20 persen, kita berharap capaian bisa 30 persen," terang Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, Yuliarso kepada Tribunpekanbaru.com, Rabu (8/1/2024)

Menurutnya, pengelola sedang berupaya meningkatkan capaian load factor dengan menyediakan feeder.

Saat ini proses uji coba angkot listrik masih berjalan di dua rute yakni Jalan Purwodadi- Jalan HR Soebrantas dan Jalan Cipta Karya -Jalan HR Soebrantas.

"Kita harapkan feeder bisa mendorong load factor, untuk mendukung bus TMP di jalur utama," ulasnya.

Yuliarso menegaskan bahwa Bus TMP berupaya menjadi moda transportasi massal yang nyaman bagi masyarakat.

Baca juga: Layanan Bus Trans Metro Pekanbaru Sempat Terhenti, Pengamat: Transformasi TMP Bisa Contoh Jaklingko

Baca juga: Operasional Bus TMP Ternyata Terkendala BBM, Pj Wako Pekanbaru: Pengelola Minta Waktu Seminggu

Ia mengajak semua pihak berkolaborasi mendukung angkutan massal ini agar bisa beroperasi optimal.

Dirinya menilai banyak hal positif ketika Bus TMP menjadi moda transportasi massal bagi warga.

Sebut saja mengurangi dampak polusi hingga mengurangi kemacetan di jalanan.

"Macet tentu berdampak untuk ekonomi, maka dengan moda transportasi massal bisa jadi pilihan, mencegah kemacetan," ungkapnya.

Yuliarso mengatakan bahwa keberadaan moda transportasi massal tentu memberi dampak positif.

Ia menilai dampaknya sangat besar bagi masyarakat.

Alokasi anggaran untuk mendukung operasional bus TMP mencapai Rp 30 Miliar hingga 35 Miliar.

Pengelola Bus TMP yang beroperasi mencapai 38 unit hingga 40 unit.

"Kami berharap ada dukungan semua pihak, dalam mengoptimalkan bus TMP," paparnya.

(Tribunpekanbaru.com/ Fernando Sikumbang)

Berita Terkini