TRIBUNPEKANBARU.COM - Kisah Gunung Marapi Sumatera Barat yang kini takkan lagi boleh didaki secara resmi .
Ya , pemerintah daerah Sumatera Barat secara resmi menutup kegiatan mendaki Gunung Marapi . Pemberlakukannya secara permanen .
Dengan demikian , bagi pendaki , maka Gunung Marapi hanya tinggal kenangan. Tentu saja bagi yang hobi mendaki akan mengingat bagaimana saat penuh suka dan duka mendaki Gunung Marapi .
Baca juga: Erupsi Gunung Marapi Sumbar, Abu Vulkanik Setinggi 1 Km, Mengarah ke Tanah Datar dan Payakumbuh
Kini , tak adalagi pendakian ke Gubung Marapi . Pemerintah Sumbar resmi menutup secara permanen .
Dan kabar yang beredar, selanjutnya warga akan bisa menikmati keindahan Gunung Marapi lewat berkemah .
Ya , Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) berencana mengembangkan wisata perkemahan di Gunung Marapi setelah izin pendakian ditutup secara permanen.
Kawasan tersebut akan difokuskan pada wisata non-pendakian untuk tetap mendorong sektor ekonomi masyarakat.
"Wisata pendakian ditutup dan TWA Marapi rencananya akan menjadi wisata berkemah dan yang lainnya, bukan pendakian lagi," kata Ka Sub Bag TU Balai KSDA Sumbar, Dian Indriati saat dikonfirmasi, Rabu (29/1/2025).
Dian menyebutkan hal tersebut sesuai dengan berbagai pertimbangan. Terutama dengan melihat kondisi status Gunung Marapi serta perekonomian masyarakat.
"Itu pun apabila kondisi tidak erupsi lagi. Karena masyarakat perlu pemasukan untuk peningkatan perekonomian dari sektor wisata," kata Dian.
Sementara itu, Kepala BKSDA Sumbar, Lugi Hartanto, menyebutkan terkait wisata perkemahan masih dalam tahap ide dan perencanaan.
"Terkait wisata perkemahan dan non pendakian di TWA Gunung Marapi prosesnya kemungkinan masih panjang," ujarnya saat dikonfirmasi.
"Karena kami harus mendengarkan juga masukan dari pemerintah daerah dan stakeholder lainnya terkait keselamatan dan aspek lainnya," sambungnya.
Lugi mengungkapkan bahwa pihaknya bersama tim ahli tengah melakukan kajian terkait wisata perkemahan tersebut.
"Untuk wisata diluar pendakian pada radius diluar 3 KM kami sedang melakukan kajian dengan pihak dan tim ahli dari Universitas Andalas," katanya.
Baca juga: Erupsi Gunung Marapi , Sumbar : Pertanda Alam , Hewan Liar Turun ke Pemukiman, Warga Khawatir