TRIBUNPEKANBARUCOM - Tri Cahyaningsih, buruh pabrik di Kabupaten Boyolali, harus menelan kekecewaan karena tidak lolos Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Padahal ia adalah peraih nilai tertinggi dalam Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Jawa Tengah 2024.
Meskipun berhasil mendapatkan skor tertinggi, Tri tidak lolos pada tahap tes kesehatan.
Tinggi badannya kurang 0,5 sentimeter dari syarat minimal yang ditetapkan, yaitu 158 sentimeter.
"Minimal tinggi (tinggi badan minimal) 158 sentimeter. Nah pas di sana (seleksi kesehatan) cuma 157,5 aja," kata Tri, Rabu (19/2/2025), dilansir TribunSolo.com.
Tri mengakui ia merasa syok mendapat kabar tersebut hingga menguras emosi.
"Saya langsung syok. Biasanya tidak segitu. Pulang langsung nangis sepanjang jalan," ungkap Tri saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Kamis (20/2/2025).
Sudah Mencoba Berkali-kali
Ayya, panggilan akrab Tri Cahyaningsih tinggal di Desa Penggung, Kecamatan/Kabupaten Boyolali.
Ia bekerja sebagai buruh pabrik sejak 2018.
Ayya telah menikah dan memiliki dua orang anak.
Anak pertamanya kini duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar (SD), sedangkan yang kecil masih berusia 4,5 tahun.
Suami Ayya juga bekerja sebagai buruh pabrik di Salatiga.
Menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) sudah menjadi impiannya sejak 2017.
Berbekal ijazah SMA, Ayya memberanikan diri mendaftar seleksi CPNS sebagai penjaga tahanan.