Berita Nasional

TOK, AKBP Fajar Resmi Dipecat Tak Hormat usai Mencabuli Anak di Bawah Umur dan Pakai Narkoba

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KASUS KAPOLRES NGADA - AKBP Fajar Widyadharma Lukman resmi dimutasi dari jabatannya sebagai Kapolres Ngada, NTT, ke Yanma Polri.

Minimal, ada dua hal yang perlu diungkapkan, yaitu ada tidaknya monetisasi dari video pencabulan Fajar kepada para korban yang diunggah ke situs dewasa di Australia dan kemungkinan keterlibatan orang lain atau komplotan.

“Nanti kita akan lihat apakah misalnya yang belum terungkap ya, apakah misalkan ada soal monetize misalnya kalau ini videonya di-upload dan sebagainya,” ujarnya. 

Anam menjelaskan, penjabaran anatomi atau kronologi peristiwa ini penting karena juga akan mengungkapkan ada tidaknya pihak-pihak yang terlibat. 

“Apakah ini kelompok yang berkomplot? Atau ini bagian dari jaringan internasional? Atau ini jaringan di level lokal sana? Nah itu yang nanti kami akan coba urai di peristiwa ini,” lanjut dia. 

Jika terbukti ada unsur monetisasi dan komplotan, hal ini akan dibahas lebih lanjut dalam unsur pidana. 

Anak Ibu Kos

Mahasiswi inisial F menjadi pemasok bocah-bocah yang jadi korban AKBP Fajar. F bahkan tega jual anak ibu kosnya kepada AKBP Fajar.

Awalnya dia pamit ke orang tua korban dengan alasan mengajak mereka bermain. 

Karena sudah kenal bahkan tinggal bersama, orang tua korban pun mengizinkan anaknya untuk dibawa F.

Namun bukannya bermain, korban dibawa ke kamar hotel seperti permintaan AKBP Fajar. Kamar hotel tersebut sebelumnya telah dipesan oleh Fajar.

Setelah membawakan anak untuk AKBP Fajar, F mendapatkan bayaran sebanyak Rp3 juta. 

Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) NTT, Veronika Ata, mengatakan bahwa F mengenal baik keluarga korban. Oleh karena itu, keluarga selama ini tak menaruh curiga kepada F. 

"Ibunya sendiri sangat mengecam atas situasi ini, apalagi anaknya masih sangat kecil dan yang menjadi perantara itu juga adalah orang yang dikenal sangat baik, bahkan tinggal di situ,"  kata Veronika Ata, Minggu (16/3/2025) dikutip dari tayangan YouTube KompasTV.  

"Kalau menurut keluarga korban, awalnya terjadi seperti apa itu tidak tahu sama sekali. Mereka baru tahu setelah didatangi oleh teman-teman dari Polda NTT untuk menginformasikan."

Namun, pada suatu waktu, korban pernah membawa uang Rp 50.000 ketika pulang bermain dengan F.

Halaman
1234

Berita Terkini