Sambil teriak memanggil MR, A mencari anaknya ke sekeling rumah.
MR pun tak ditemukan ketika A kembali mencari putranya itu ke dalam rumah.
A semakin panik, ia pun memperluas pencarian MR ke rumah-rumah tetangga, bahkan ke dusun-dusun lainnya.
Namun usaha A sia-sia. Di tengah kepanikannya, A pun menelpon tetangganya yang berinisial I untuk meminta bantuan.
Bersama I, A kembali menyusuri area belakang rumah yang berupa perkebunan sawit dan persawahan.
Di tengah keputusasaan, A pun memasukan sebatang bambu yang merupakan joran jala penangkap ikan ke galian seperti sumur di belakang rumah.
Tiba-tiba, ujung galah menyentuh sesuatu. Ketika A menarik galah bambu, ia melihat sepasang kaki kecil putranya.
Sambil teriak histeris, A pun menceburkan diri ke galian sedalam kurang lebih meter itu untuk menyelamatkan anaknya.
Seketika suasana tenang di Dusun III, Desa Sukaping pun menjadi heboh.
A tak menduga jika anaknya tenggelam di sumur yang telah ia lewati berulang kali saat mencari MR.
Biasanya galian tersebut tidak terisi penuh oleh air.
Namun, karena hujan lebat pada malamnya, galian itu pun terisi penuh oleh air.
Tanpa pikir panjang, A pun langsung meminta tolong warga untuk memanggil ambulans.
Tak lama, MR pun dibawa ke Puskesmas Pangean.
Namun takdir berkata lain, MR tak memberikan respon ketika petugas medis memberikan tindakan penyelamatan.