Berita Viral

Aipda AD Bantah Rudapaksa Mertua, Ngaku Dirayu, Terkuak Isi Chat Tak Pantas Mertua ke Menantu

Editor: Muhammad Ridho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi polisi dan korban pemerkosaan: Seorang polisi di Buton dipecat tidak hormat usai memperkosa ibu mertuanya.

TRIBUNPEKANBARU.COM - Aipda AD, oknum polisi di Buton membantah dugaan rudapaksa terhadap AS, mertuanya.

Dia menyebut ada pesan rayuan dari sang mertua lebih dulu.

Seperti diketahui, Aipda AD telah menjalani sidang kode etik atas kasus rudapaksa ibu mertua inisial AS (37).

Putusan sidang kode etik menyatakan Aipda AD bersalah dan dijatuhkan hukuman pemecatan dengan tidak hormat (PDTH).  

Aipda AD tidak menerima putusan itu dan mengajukan banding. 

 Aipda AD membuat geram keluarga dari istrinya. Warga yang mengetahui hal ini juga marah dan sempat mengepung rumah Aipda AD. 

Peristiwa ini terjadi pada 16 Januari 2025 di rumahnya Desa Kadacua, Kecamatan Kulisusu, Buton Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra). 

Namun kini, Aipda AD membuat pengakuan baru.

Aipda AD ngotot tidak merudapaksa sang mertua.

Dia malah mengungkap sang mertualah yang merayunya lebih dulu, kirim pesan kangen.

Bahkan menurut AD, ibu mertuanya dulu lah yang mengiriminya pesan kangen.

Peristiwa ini bermula ibu mertua sedang memasak di dapur. 

Menurut laporan, AD memanggil korban ke kamar dengan alasan ingin berbicara. 

Setelah korban menolak karena sedang sibuk, AD diduga memeluknya dari belakang dan membawanya ke kamar, di mana tindakan asusila tersebut terjadi.

Pengacara oknum polisi berinisial Aipda AD pun meluruskan informasi beredar terkait tuduhan rudapaksa.

Halaman
1234

Berita Terkini