TRIBUNPEKANBARU.COM - Gunung Marapi kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan mengalami erupsi pada Senin pagi, 28 April 2025, pukul 08.13 WIB.
Meskipun kolom abu tak terlihat karena tertutup kabut tebal.
Aktivitas letusan tercatat jelas oleh peralatan pemantau gunung api.
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 16,6 mm dengan durasi 28 detik," kata petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Teguh Purnomo dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin.
Status Waspada, Masyarakat Dilarang Mendekat
Saat ini, Gunung Marapi masih berada pada status Level II (Waspada).
Otoritas pengawasan gunung api mengimbau masyarakat agar tidak mendekati area dalam radius 3 kilometer dari kawah.
"Kami mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi selalu waspada potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan," ujar Teguh.
Selain potensi erupsi dan lahar, hujan abu juga menjadi perhatian.
Masyarakat di sekitar Gunung Marapi disarankan untuk selalu mengenakan masker jika terjadi hujan abu guna mencegah gangguan pernapasan.
Catatan Aktivitas Erupsi Besar Sebelumnya
Gunung Marapi tercatat mengalami erupsi besar terakhir kali pada 3 Desember 2023, yang menewaskan 23 pendaki.
Tak lama setelah itu, aktivitas vulkanik berlanjut hingga menyebabkan banjir lahar pada 11 Mei 2024, yang menelan 60 korban jiwa di wilayah Tanah Datar, Agam, dan Padang Pariaman.
Dengan riwayat aktivitas yang masih tinggi, masyarakat diminta untuk terus mengikuti arahan resmi dari pihak berwenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
(*)