TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Sepenggal kisah seorang pria paruh baya menghampiri Markas Kepolisian Sektor Kampar Kiri Hilir. Pria itu seorang difabel yang sedang mengembara. 

Awal kisahnya saat personil Polsek bertemu dengan pria itu, Rabu (30/4/2025). Personil yang menumpangi mobil patroli kabin terbuka itu menjumpai pria memakai kruk.

Mengenakan batik lengan panjang dan celana panjang abu-abu, pria itu berjalan dengan sepasang tongkat ketiak. Ia berjalan dengan satu kaki kiri dengan bantuan kruk itu.

Peci di kepala dan sandal jepit biru di kakinya, ia memunggungi tas ransel. Personil Korps Bhayangkara tadi pun berhenti menghampiri pria itu.

Jalan aspal tampak basah. Hujan sepertinya baru berhenti. Petugas berseragam kemudian menanyainya. 

"Ke Taluk (Teluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi)," ucap pria itu saat ditanya personil kemana arah tujuannya berjalan sorang diri. 

Personil kemudian mengajak pria itu naik ke mobil patroli dan membawanya ke Mapolsek Kampar Kiri Hilir. Di markas, pria itu dipertemukan dengan Kepala Polsek, Iptu. Irwan Fikri.

Bapak itu sempat diberi makan. Kapolsek kemudian mencarikan mobil penumpang untuk mengantarnya ke Kuansing. 

Kapolsek juga memberinya sejumlah uang untuk digunakan selama di perjalanan. Setelah berbincang, pria itu pun berangkat. 

Siapa bapak itu? Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Kampar Kiri, Ipda. David Gusmanto menyebut namanya panggilannya.  "Panggilannya pak Saipul Pontong," katanya kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (1/5/2025).

Menurut dia, bapak itu datang dari wilayah Desa Sontang Kecamatan Bonai Darussalam, Rokan Hulu dengan berjalan kaki. "Sudah empat hari (perjalanan dari Sontang sampai Kampar Kiri Hilir)," katanya. 

Kepada polisi, pria itu tidak menyebutkan tujuan pasti. Ia diketahui hanya mengembara. "Musafir," ucap David.

( Tribunpekanbaru.com/Fernando Sihombing)