Baca tanpa iklan
TRIBUNPEKANBARU.COM - Tak peduli pengumuman gencatan senjata yang diklaim Donald Trump, militer Israel melaporkan gelombang baru serangan rudal dari Iran, Selasa (25/6/2025) dini hari waktu setempat.
Serangan itu dilakukan hanya beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan gencatan senjata penuh antara Israel dan Iran.
Serangan itu menyebabkan empat warga sipil tewas di Beersheba, Israel selatan.
Informasi tersebut diunggah oleh situs media The Times of Israel dan menyebut bahwa penyerang adalah Iran.
"Empat orang tewas di Beersheba saat Iran menembakkan rudal ke Israel, setelah pengumuman gencatan senjata Trump," tulis keterangan dalam breaking news di akun tersebut.
"Beberapa orang terluka akibat serangan terhadap gedung perumahan di kota selatan," lanjutnya.
Menteri Luar Negeri Iran menyangkal setuju untuk mengakhiri perang, tetapi mengatakan bahwa jika Israel menghentikan serangan, Teheran juga akan melakukannya.
Di laman tersebut, dilaporkan bahwa ada empat orang tewas dan sejumlah lainnya luka-luka.
Sementara itu, melansir Al-Jazeera.com, diketahui bahwa Iran telah menembakkan rudal ke Israel hingga menewaskan tiga orang.
Hal itu terjadi usai Donald Trump mengatakan bahwa gencatan senjata telah disepakati untuk mengakhiri apa yang ia sebut sebagai “perang 12 hari”.
Lebih lanjut, Israel saat ini telah mengeluarkan peringatan keenam atas serangan rudal Iran.
Militer Israel juga mengatakan telah mendeteksi gelombang baru rudal dari Iran dan mendesak masyarakat untuk mencari tempat perlindungan.
Rekaman menunjukkan serangan Iran di Israel selatan.
Sementara itu, sebuah klip video yang diposting di X oleh media The Jerusalem Post menunjukkan saat rudal Iran menghantam Israel bagian selatan, yang menyebabkan beberapa korban.
Menurut laporan awal, setidaknya tiga orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan terbaru di Beersheba, hanya beberapa jam sebelum gencatan senjata dijadwalkan berlangsung antara Iran dan Israel.