Berita Riau

Warga Mulai Khawatir, Jalan Lintas Rengat–Tembilahan Terancam Longsor

Penulis: Syaiful Misgio
Editor: Theo Rizky
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KRITIS - Ketetakam terjadi pada Jalan lintas yang menghubungkan Kota Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), tepatnya di kawasan Kuala Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu, Selasa (24/6/2025).

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Jalan lintas yang menghubungkan Kota Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), tepatnya di kawasan Kuala Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu, kini dalam kondisi kritis, Selasa (24/6/2025).

Retakan besar terlihat memanjang sepanjang 40 meter di tepi jalan, hanya beberapa meter dari badan jalan yang masih digunakan kendaraan. 

Struktur tanah yang tergerus tampak rapuh dan menganga, menyisakan tebing curam yang langsung menghadap derasnya aliran Sungai Indragiri.

Warga sekitar dan pengendara yang melintas tampak memperlambat laju kendaraan mereka karena khawatir jalan ambruk ke sungai.

Meski begitu, lalu lintas masih berjalan normal, meski dengan kehati-hatian tinggi dari para pengguna jalan.

"Kami khawatir kalau nggak cepat diperbaiki, jalan bisa putus total," ujar Edy Susanto warga Kuala Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu, Selasa (24/6/2025).

Sementara Kepala UPT Jalan dan Jembatan (UPTJJ) Wilayah IV Dinas PUPR-PKPP Provinsi Riau, Ludfi Hardi, menjelaskan bahwa kerusakan disebabkan oleh tendangan arus sungai yang terus menerus menghantam sisi luar bahu jalan. 

Bentuk sungai yang melengkung di titik tersebut membuat aliran air secara konstan menggerus struktur tanah di sekitarnya.

“Langkah penanganan segera kita lakukan. Upaya ini untuk mencegah agar keretakan tidak semakin parah yang berakibat bahu dan badan jalan longsor ke sungai,” ujar Ludfi. 

Sebagai bentuk respon cepat, UPTJJ Wilayah IV telah mengirim material penanganan awal berupa spun pile atau tiang pancang ke lokasi.

Sementara material utama seperti sheet pile dan geobag dijadwalkan tiba pada Selasa pagi (24/6/2025).

“Pemasangan tiang pancang akan kita mulai segera, dilanjutkan dengan pemasangan sheet pile dan geobag. Semua ini bertujuan memperkuat struktur tanah agar tahan terhadap abrasi,” jelas Ludfi.

Dengan metode penanganan ini, pemerintah daerah berharap jalur penghubung antarwilayah tersebut bisa segera kembali aman dan bebas dari ancaman longsor, sekaligus menjadi solusi jangka panjang terhadap abrasi yang selama ini menjadi masalah rutin di wilayah aliran Sungai Indragiri.

Material yang digunakan dirancang khusus untuk memperkuat sisi jalan yang terancam longsor.

Spun pile akan ditanam di sisi luar bahu jalan, lalu diperkuat dengan sheet pile dan geobag yang berfungsi sebagai penahan tanah tambahan.

Halaman
12

Berita Terkini