DPRD Pekanbaru

Warga Ramai-ramai Laporkan Oknum Developer ke Fraksi PDI-P DPRD Pekanbaru, Lapor Juga ke Polisi

Penulis: Syafruddin Mirohi
Editor: Ariestia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LAPOR - Fraksi PDI-P DPRD Pekanbaru foto bersama dengan warga yang menjadi korban penipuan oknum developer berinisial ES, di ruang Fraksi PDI-P, Rabu (25/6/2025).

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Fraksi PDI-P DPRD Pekanbaru menerima laporan dari warga, dugaan penipuan yang dilakukan oknum developer di Kota Pekanbaru, dengan total kerugian sementara Rp 2,1 miliar.

Warga yang merasa ditipu, beramai-ramai mendatangi gedung rakyat Payung Sekaki tersebut, karena menginginkan solusi.

Setidaknya, ada 9 warga yang melawat ke Fraksi PDI-P DPRD Pekanbaru, yang langsung diterima Sekretaris Fraksi PDI-P, Zulkardi.

"Ini warga yang datang dari berbagai penjuru. Mereka mengaku ditipu oknum developer berinisial ES, yang juga istri mantan Lurah di Kota Pekanbaru. Kami sudah terima resmi laporannya," tegas Zulkardi kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (26/6/2025).

Berdasarkan laporan warga ke Fraksi PDI-P, dugaan penipuan berkedok jual beli rumah dan tanah oleh pengembang perumahan milik ES. 

Sebelumnya, para korban sudah resmi melaporkan kasus ini ke Polsek Bukit Raya, Polresta Pekanbaru dan Polda Riau.

ES diduga telah menipu sejumlah warga Pekanbaru melalui proyek perumahan. 

Sebagian warga telah membayar lunas rumah dan kavling tanah.

Namun rumah tak kunjung dibangun dan sertifikat hak milik (SHM) pun tak pernah diberikan.

Sebagian lainnya bahkan mendapati tanah mereka dijual kembali ke pihak lain.

Warga yang melaporkan tersebut masing-masing, Sri Rahayu, kerugian Rp 272 juta lebih, Susi Setyawati (Agung dan Eko), Rp 939 juta lebih, Leni Fitriani Pane, kerugian Rp 81 juta lebih, Tetra H, kerugian Rp 330 juta, Saputra Edi Judika, kerugian Rp120 juta.

Kemudian, Lisa Yulianita (MH. Budi), kerugian Rp98 juta, Lucy Adhy kerugian Rp50 juta, Deci Ana Ningsih, kerugian Rp 98,5 juta, dan Ingot Huta Manurung, kerugian Rp200 juta.

"Jujur saya sedih sangat tersentuh. Saudara-saudara kita ini kerja peras keringat banting tulang, menabung sedikit demi sedikit, malah dizalimi oleh oknum pengembang ini. Ironisnya, korban ada yang tukang urut,” terangnya yang di dampingi Anggota Fraksi PDI-P lainnya, Tekad Indra Pradana Abidin.

Dengan kondisi ini, Zulkardi mendorong pihak Kepolisian agar segera melakukan penyelidikan secara cepat, sesuai hukum yang berlaku.

Bahkan Fraksi PDI-P siap bekerjasama dengan Kepolisian, untuk mengumpulkan bahan dan keterangan (Pulbaket), jika memang dibutuhkan.

Halaman
12

Berita Terkini