“Saya mengapresiasi, kita bisa melihat kondisi kebun secara real-time dan detail, meskipun kita tidak berada di lokasi. Saya harap ini benar-benar diterapkan berkelanjutan dalam proses bisnis PalmCo,” ujarnya.
Sementara itu Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN Faturohman menjelaskan bahwa saat ini PTPN Group memasuki fase ekspansi setelah restrukturisasi yang dimulai pada akhir 2023.
Ia menyebut, PalmCo merupakan backbone PTPN Group dengan kontribusi mencapai 70 persen terhadap total pendapatan.
“PalmCo mengelola sekitar 618 ribu hektare kebun inti, dan ini menjadikannya salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia saat ini,” jelas Faturohman.
Di tempat yang sama, Direktur Utama Holding Perkebunan PTPN III (Persero) Denaldy Mulino Mauna berbalik mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh DPR RI khususnya Komisi VI terhadap pengembangan sawit nasional, dan tentu kunjungan ini menjadi momentum yang strategis kedepannya untuk sinergi antara Pemerintah, DPR dan PTPN dalam mendukung program nasional. Ia juga sekaligus menyampaikan bahwa Perusahaan juga sedang berfokus terhadap capaian ROA yang ditargetkan 7,5 persen.
"Beberapa waktu yang lalu kami mendapat sebuah challange dari Bapak Presiden, bagaimana perjuangan pengelolaan asset yang lebih baik, dan PTPN menargetkan capaian ROA sebesar 7,5% di tahun 2029”, kata Denaldy.
Lebih jauh Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya menjaga produktivitas dan efisiensi di tengah tekanan pasar dan geopolitik global.
Saat ini, produktivitas CPO PalmCo tercatat di angka 4,6 ton per hektare, angka yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata Perusahaan sejenis.
“Selain menjaga produktivitas, kami juga tengah mempercepat program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang tahun ini ditargetkan mencapai 60.000 hektare,” jelas Jatmiko.
Jatmiko menegaskan bahwa digitalisasi menjadi salah satu strategi utama dalam memastikan akurasi dan kecepatan pengambilan keputusan. Teknologi seperti AI, IoT, hingga sistem dashboard berbasis data real-time telah mulai diterapkan di berbagai unit kebun.
“Hari ini sengaja kami tunjukkan langsung PalmCo Business Cockpit agar Anggota Dewan bisa melihat langsung bagaimana kami memantau perkebunan kami yang tersebar di berbagai lokasi,” terang Jatmiko.
Dalam pertemuan tersebut, disamping aspek operasional, PalmCo juga memastikan komitmennya guna terus mendorong hilirisasi energi terbarukan seperti biodiesel dan pemanfaatan limbah menjadi memiliki nilai ekonomis.
“Transformasi di dalam Next Gen Operation dan akselerasi PSR untuk memaksimalkan produksi, kemudian membangun hilirisasi guna swasembada energi, dua hal ini yang akan selalu kita kedepankan dalam menjadi bagian industri sawit Indonesia yang berdampak dan lestari,” tutup Jatmiko. (Rilis)