Info Bisnis Sawit Riau

Harga TBS Sawit Riau Umur 10-20 Tahun Naik, Cek Harga Terbarunya Periode 6-12 Agustus 2025

Penulis: Alex
Editor: Theo Rizky
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HARGA CPO - Sebuah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang beroperasi di Riau dilihat daru udara beberapa waktu lalu. Harga tandan buah segar (TBS) sawit plasma di Riau untuk kelompok umur 10 hingga 20 tahun mengalami kenaikan dan kini ditetapkan sebesar Rp3.589,50 per Kg untuk periode 6 hingga 12 Agustus 2025. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Harga tandan buah segar (TBS) sawit plasma di Riau untuk kelompok umur 10 hingga 20 tahun mengalami kenaikan dan kini ditetapkan sebesar Rp3.589,50 per Kg untuk periode 6 hingga 12 Agustus 2025. 

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Riau, Dr. Defris Hatmaja mengatakan, harga ini mengacu pada rapat penetapan harga TBS oleh Dinas Perkebunan Riau bersama tim teknis dari PPKS dan perwakilan perusahaan sawit, yang dilaksanakan pada Selasa (5/8/2025) siang.

Data penetapan juga mencatat harga TBS umur 21 tahun sebesar Rp 3.533,14, umur 22 tahun Rp 3.479,12, dan umur 24 tahun Rp 3.358,18.

Kenaikan harga ini turut ditopang oleh meningkatnya nilai jual kernel lokal dan membaiknya rerata harga CPO.

Baca juga: Harga TBS Sawit Mitra Plasma Riau Umur 9 Tahun Naik Rp 45,17 per Kg, Tertinggi Pekan Ini

Baca juga: Harga CPO Alami Penurunan, Rata-rata Harga Rp 14.558,22 Minggu Ini

Untuk minggu ini, rata-rata harga CPO mencapai Rp 14.558,22 per Kg, sedangkan harga kernel lokal Rp 12.716,35 per Kg.

Harga cangkang juga meningkat dan digunakan sebagai referensi dalam penetapan, yakni Rp 18,01 per Kg.

Harga CPO tertinggi diterima oleh PT Surya Agroklasika dan PT Adimulia Agrolestari, yaitu Rp 14.570,73 dan Rp 14.553,70 per Kg.

Sementara harga kernel tertinggi berasal dari PT Musim Mas sebesar Rp 13.800,00 per Kg.

Defris juga menambahkan, penetapan harga ini dirancang transparan dan adil, serta mendukung keberlanjutan ekonomi petani plasma.

Penetapan dilakukan secara terbuka dengan partisipasi berbagai stakeholder untuk menjaga stabilitas sektor sawit.

(Tribunpekanbaru.com/Alexander)

Berita Terkini