TRIBUNPEKANBARU.COM - Ada dua berita populer di Provinsi Riau dalam kurun 24 jam terakhir yang menjadi perhatian.
Pertama adalah kecelakaan beruntun di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Kabupaten Pelalawan yang melibatkan lima kendaraan.
Selanjutnya soal seragam SMA/SMK gratis dari Pemprov Riau yang tenyata hanya untuk siswa kurang mampu.
Laka Lantas Beruntun di Jalintim Pelalawan
Kecelakaan beruntun kembali terjadi di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Kecamatan Bandar Seikijang, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
Kali ini melibatkan 5 unit kendaraan dan mengalami rusak parah.
Kecelakaan Lalu Lintas (Laka Lantas) terjadi pada Sabtu (9/8/2025) sekitar jam 18.30 WIB di Jalintim Kilometer 37 Kelurahan Seikijang, Kecamatan Bandar Seikijang, Pelalawan.
Ada lima kendaraan yang menjadi korban Laka beruntun ini yakni dua unit truk dan tiga minibus yang ringsek akibat tubrukan.
Di antaranya truk balak dengan Nomor Polisi (Nopol) S 8643 UZ yang dikemudikan Gilang Magali (21), tercatat sebagai warga Kecamatan Kandis Kabupaten Siak.
Kemudian truk box Hino bernopol B 9327 BEV dikendarai oleh Antonius Manik (47) yang tinggal di Pangkalan Kerinci Barat, Pangkalan Kerinci.
Selanjutnya, mobil minibus yang rusak parah yaitu Toyota Innova BM 1107 AI dikemudikan M Ikhfan Fadillah (24), beralamat di Desa Serapung, Kecamatan Kuala Kampar, Pelalawan.
Daihatsu Sigra BK 1363 ZL disopiri Despa Riadi (34) yang tinggal di Kecamatan Batang Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu.
Terakhir Toyota Calya BM 1131 AR dikendarai oleh Sugeng Prayitno (46), beralamat di Desa Padang Luas Kecamatan Langgam, Pelalawan.
"Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan beruntun ini. Hanya satu orang luka ringan," ungkap Kapolres Pelalawan, AKBP John Lois Leterada SIK kepada Tribunpekanbaru.com, Senin (11/8/2025).
Adapun korban luka ringan yakni pengemudi Daihatsu Sigra BK 1363 ZL atas nama Despa Riadi.
Ia mengalami mengalami luka robek di tangan kanan dan luka lecet di bagian wajah.
Berbeda dengan Laka Lantas beruntun yang terjadi bulan lalu yang menyebabkan 5 orang meninggal dunia.
Sedangkan penyebab kecelakaan beruntun sama-sama bersumber dari truk pengangkut kayu balak.
"Selain korban luka ringan, kerugian materi hingga Rp 100 juta. Tim dari Satlantas langsung turun ke lokasi setelah kecelakaan," tambah Kapolres John Lois Leterada.
Awalnya, truk balak S 8643 UZ dikemudikan Gilang Magali Firansyah dengan membawa satu orang penumpang, bergerak dari arah Pekanbaru menuju Pangkalan Kerinci.
Setibanya di Tempat Kejadian Perkara (TKP) Jalintim Kilometer 37 Kecamatan Bandar Seikijang, jalan aspal tikungan kekiri dan turunan serta marka jalan utuh dengan kondisi arus lalin padat.
Truk balak menabrak bagian belakang mobil Innova BM 1107 AI dikemudikan M Ikhfan Fadillah yang berada di depannya.
Kemudian mobil Innova menabrak Daihatsu Sigra BK 1363 ZL yang berada di searah di depannya yang dikemudikan Despa Riadi yang membawa 2 orang penumpang.
Setelah menubruk Innova dan Daihatsu Sigra, truk balak terus meluncur ke depan, kembali menabrak Toyota Calya BM 1131 AR yang disopiri Sugeng Prayitno yang membawa 3 orang penumpang.
Tidak berhenti sampai di situ saja, truk balak terus melaju ke depan hingga menabrak truk box Hino B 9327 BEV dikemudikan Antonius Manik dengan membawa seorang penumpang.
Hingga akhirnya tabrakan beruntun terhenti. Korban luka ringan dibawa ke Puskesmas Badar Seikijang untuk mendapatkan perawatan medis.
"Diduga ada kelalaian dari pengemudi truk balak yang tidak menjaga jarak iring dan tidak berkonsentrasi pada saat mengendarai sehingga terjadi kecelakaan lalu lintas," tambah John Lois Leterada.
Saat ini kasus Laka Lantas beruntun sedang dalam tahap penyelidikan oleh Unit Gakkum Satlantas Polres Pelalawan.
Baca juga: Kisah Pilu Tiaminah, 3 Tahun Bekerja Non Prosedural di Malaysia, Pulang Secara Ilegal Lewat Riau
Seragam Gratis Siswa SMA/SMK di Riau
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akhirnya meluruskan kabar soal program seragam sekolah gratis yang sempat digembar-gemborkan untuk seluruh siswa kelas 10 SMA dan SMK negeri di Riau.
Fakta terbaru, bantuan ini ternyata tidak menyentuh semua siswa, melainkan hanya diperuntukkan bagi siswa yang masuk melalui jalur afirmasi atau dari keluarga kurang mampu.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Riau, Erisman Yahya, mengakui bahwa rencana awal memang ditujukan untuk seluruh siswa baru.
Namun, keterbatasan anggaran membuat kebijakan itu diubah.
“Karena adanya keterbatasan anggaran, untuk tahap awal ini bantuan seragam sekolah diprioritaskan bagi siswa kurang mampu terlebih dahulu,” ujar Erisman, Senin (11/8/2025).
Pernyataan ini menjadi jawaban atas sorotan publik yang merasa Pemprov Riau mengubah janji awal.
Program yang awalnya dipromosikan untuk semua siswa, kini hanya menjangkau kelompok tertentu.
Ia menjelaskan, penyaluran bantuan seragam ini akan dilakukan setelah pengesahan APBD Perubahan 2025.
Saat ini, sekolah diminta mengajukan data calon penerima yang benar-benar berhak, disertai pengecekan faktual ke rumah siswa untuk memastikan bantuan tepat sasaran.
“Kami targetkan setelah pengesahan APBD-P 2025, bantuan sudah bisa diberikan. Data yang masuk harus valid dan diverifikasi langsung,” tegasnya.
Pihaknya sudah minta sekolah melakukan pendataan, siapa saja siswanya yang berhak menerima bantuan ini.
Pendataan juga hendaknya benar-benar dilakukan dan juga dilakukan pengecekan faktual kerumah siswa agar lebih tepat sasaran.
Mengenai jumlah seragam, Pemprov Riau masih menghitung kemampuan anggaran.
Jika cukup, setiap penerima akan mendapatkan dua setel seragam. Jika tidak, hanya satu setel yang akan dibagikan.
“Kalau anggarannya cukup, akan diberikan bantuan sebanyak dua setel baju seragam.
Namun kalau tidak cukup, satu setel seragam terlebih dahulu,” jelasnya.
Salah satu sekolah yang telah melakukan pendataan adalah SMAN 4 Bengkalis
Disampaikan Kepala Sekolah SMAN 4 Bengkalis Said Hasan Sarpawi, seragam sekolah gratis dari Pemerintah Provinsi Riau hanya diberikan kepada siswa baru yang masuk melalui jalur afirmasi.
Itupun terbatas hanya satu seragam putih abu abu saja, sementara seragam lainnya tetap ditangung para siswa masing masing.
Menurut dia, untuk siswa sekolahnya yang akan menerima bantuan seragam sekolah masuk melalui jalir Afirmasi sebanyak 20 orang siswa.
"Jadi seragam siswa baru ini ada ketentuannya, hanya untuk siswa yang masuk melalui jalur afirmasi. Kita ada sekitar 20an orang dan sudah kita ajukan permohonannya," terangnya.
Selain siswa Afirmasi seragam sekolah gratis dari program pemerintah provinsi ini juga ada diusulkan pihak sekolah untuk anak yatim piatu yang tidak mampu.
Tentunya melengkapi persyaratan yang sudah ditentukan, mulai dari foto rumah, surat keterangan menerima bantuan PKH dan lainnya.
"Dari jalur ini kita usulkan 10 orang penerima seragam sekolah gratis juga. Secara keseluruhan yang diusulkan sekolah mendapat batuan seragam baik siswa baru masuk jalur afirmasi maupun anak yatim piatu tidak mampu sebanyak 30 orang," terangnya.
Said Hasan Sarpawih mengatakan, meskipun sudah diajukan beberapa waktu lalu sampai saat ini seragam sekolah gratis tersebut belum disalurkan pihak pemerintah Riau.
Sekolah masih menunggu penyalurannya.
"Kalau realisasinya kapan akan diterima kita belum tahu, masih menunggu informasi dari provinsi. Untuk sementara waktu siswa masih menggunakan seragam sekolah lama jelang dapat seragam baru tersebut," jelasnya.
Sementara itu Dewi orangtua siswa baru salah satu SMA Negeri di kota Bengkalis mengatakan, anaknya masuk satu di antara siswa baru di sekolahnya yang diusulkan sekolah mendapat seragam baru gratis.
Hanya saja, seragam yang akan di terima nantinya hanya seragam putih abu-abu.
Sementara seragam lainnya mereka tetap harus mengeluarkan biaya sendiri untuk membuatnya.
"Iya anak kami dapat, tapi sampai saat ini belum terima seragamnya. Kabarnya hanya seragam putih abu abu saja, seragam lain tetap buat dan bayar sendiri," tambahnya.
Tentunya dengan bantuan seragam baru sangat membantu meringankan pihaknya.
Namun disayangkan tidak seluruh seragam sekolah yang ditangung pemerintah.
"Kalau maunya ya semuanya, lumayan juga biaya buat seragam. Kalau di buatkan semua biaya seragam bisa buat kebutuhan lain," singkatnya.
(Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung/Syaiful Misgiono/Muhammad Natsir)