Menurut Wahid, model pendidikan seperti ini menjadi solusi ganda. Yakni meningkatkan kualitas SDM sekaligus mengentaskan kemiskinan.
“Sekolah Rakyat ini sangat tepat, terutama bagi masyarakat miskin. Ini sejalan dengan misi Presiden untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup melalui pemerataan pendidikan,” tegasnya.
Tampung 50 Siswa Terpilih
Sebelumnya Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau, Zulfadli, mengatakan peluncuran SRMA ini menjadi langkah besar untuk memperluas akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
SRMA Riau akan menampung 50 siswa terpilih yang seluruh kebutuhannya ditanggung negara, mulai dari biaya pendidikan, asrama, makan, seragam, buku, hingga perlengkapan harian.
Tenaga pendidik berjumlah 30 orang siap membimbing siswa dalam proses belajar.
Seleksi penerimaan siswa dilakukan secara ketat dengan verifikasi lapangan oleh tim Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial.
Pihaknya berharap hadirnya SRMA ini dapat memperkecil kesenjangan pendidikan, sekaligus memberi peluang masa depan yang lebih baik bagi anak-anak dari berbagai kabupaten/kota di Riau.
“Kita ingin memastikan bahwa fasilitas ini tepat sasaran. Anak-anak yang bersekolah di sini adalah mereka yang benar-benar membutuhkan dukungan penuh dari negara,” tegasnya.
Program Sekolah Rakyat merupakan inisiatif nasional dari Presiden Prabowo Subianto yang diluncurkan pada Juli 2025.
Tujuannya adalah memberikan pendidikan gratis dan berasrama bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.
Pemerintah menargetkan 159 titik Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia pada akhir 2025.
(Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)