TRIBUNPEKANBARU.COM, KUANSING - Di atas sebuah jalur yang melaju menyusuri Sungai Kuantan, Rayyan Arkhan Dhika berdiri tegak. Tubuhnya meliuk mengikuti ombak, tangan dan kakinya menari seirama riuh sorak penonton.
Tarian sederhana yang ia ciptakan tanpa pelatih profesional itu kini membawanya ke titik yang tak pernah ia bayangkan, viral secara global.
Dhika hanyalah anak desa biasa. Ayahnya Jupriono (40) hanya kuli bangunan, ibunya Rani Ridawati (35) penjual jajanan di desanya.
Namun nasibnya berubah cepat. Tarian Pacu Jalur yang siswa SD itu dipersembahkan saat festival tahun 224 lalu, menjadi sorotan media sosial. Aura “farming” yang diadopsi mega bintang bola, justru membuka jalan rezeki dan pengakuan publik.
Dampaknya, bocah Desa Pintu Gobang, Kecamatan Kuantan Tengah itu diundang tampil di berbagai acara televisi nasional, bahkan off-air di sejumlah kota besar.
Gubernur Riau Abdul Wahid pun turut memberikan beasiswa senilai Rp20 juta untuk pendidikan Dhika. Uang yang ia dapat dari undangan acara pun digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah dan sekolah.
Baru-baru ini, ia bersama rekan-rekan penarinya diundang tampil di istana negara untuk memeriahkan HUT RI.
Tapi kali ini ia tak sendiri, Dhika diundang bersama 9 penari Jalur lainnya.
Rani tak percaya jika anaknya mendapat kehormatan begitu besar.
"Tentunya sangat senang, ini pertama kali bagi kami ke istana," ujar Rani.
Di acara tersebut kata Rani, Dhika menyempatkan berfoto bersama Presiden Prabowo Subianto, Wapres Gibran, Seskab Teddy Indra Wijaya dan sejumlah Mentri lainnya.
Rani mengaku harapannya telah terwujud dari viralnya putra keduanya itu.
Sebelumnya, ia sempat berharap viralnya Dhika menjadi rezeki bagi keluarga. Terlebih mereka berasal dari keluarga sederhana.
"Alhamdulillah, ada rezeki dari viralnya Dhika. Dan itu juga berdampak ke anak penari dan lainnya," ujar Rani tanpa mengungkap penghasilan Dhika selama viral.
Meski tengah menikmati masa tenar, ibu Dhika sadar segalanya bisa berlalu. Festival selesai, bisa aja ia dilupakan. Tapi setidaknya anak desa itu pernah ada di panggung besar.