Jawaban: c. malu
Penjelasan: Pantang-larang dalam dunia kehidupan orang Melayu selalu dihubungkan dengan adanya ancaman–larangan. Ancaman yang paling berat adalah malu, karena malu dianggap sebagai hukuman yang paling berat dalam budaya Melayu.
11. Perkembangan evolutif geografis kampung dan bandar umumnya dimulai dari…
a. teratak
b. kampung
c. dusun
d. negeri
Jawaban: b. kampung
Penjelasan: Perkembangan evolutif geografis kampung dan bandar umumnya dimulai dari kampung, sebagai unit permukiman terkecil yang berkembang menjadi bandar.
12. Dalam pepatah adat disebutkan, luhak berpenghulu, rantau beraja, bermakna…
a. rantau terus berkembang hingga memiliki raja
b. kepemimpinan yang ada sudah tidak lagi mampu menjalankan pemerintahan yang baik
c. luhak dipimpin oleh seorang penghulu dan rantau di bawah kekuasaan raja
d. menjemput anak raja merupakan suatu tradisi dalam membentuk pemerintahan tradisional di Riau
Jawaban: c. luhak dipimpin oleh seorang penghulu dan rantau di bawah kekuasaan raja
Penjelasan: Pepatah adat "luhak berpenghulu, rantau beraja" bermakna luhak dipimpin oleh seorang penghulu dan rantau di bawah kekuasaan raja.
13. Cikal bakal Kota Pekanbaru di mulai dari kampung…
a. Payungsekaki
b. Pasar Pusat
c. Pasar Bawah
d. Sungai Siak
Jawaban: a. Payungsekaki
Penjelasan: Cikal bakal Kota Pekanbaru dimulai dari kampung Payungsekaki, yang terletak di tepi Sungai Siak.
14. Pada awalnya, kampung Senapelan merupakan tanah peladangan tempat berladang…
a. padi
b. karet
c. sayur-sayuran
d. buah-buahan
Jawaban: a. padi
Penjelasan: Pada awalnya, kampung Senapelan merupakan tanah peladangan tempat berladang padi. Padi merupakan tanaman pangan utama bagi masyarakat Melayu.
15. Penamaan kampung dan bandar di alam Melayu selalu berhubungan dengan…
a. tujuan
b. sejarah
c. fungsi
d. makna
Jawaban: d. makna
Penjelasannya: Penamaan kampung dan bandar di alam Melayu selalu berhubungan dengan makna. Penamaan tersebut biasanya mencerminkan ciri khas, sejarah, atau asal-usul kampung atau bandar tersebut.
II Esai
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar dan ringkas!
1. Jelaskan hubungan hulu-hilir dan pesisir/baruh-darat (lebensraum atau living space) dalam budaya Melayu Riau!
Jawaban:
Hulu-hilir dan pesisir/baruh-darat merupakan dua konsep penting dalam ekologi sosial budaya Melayu Riau. Keduanya saling terkait dan membentuk suatu sistem kehidupan yang terintegrasi. Hulu merupakan kawasan hulu sungai, yang menjadi sumber air, hutan, dan hasil hutan. Hulu dianggap sebagai ruang cadangan untuk masa depan dan tempat bercocok tanam.
Hilir merupakan kawasan hilir sungai dan pesisir laut, yang menjadi pusat aktivitas ekonomi, perdagangan, dan permukiman.
Hilir memanfaatkan sumber daya alam dari hulu dan menjadi tempat pertukaran budaya.
Hubungan hulu-hilir dan pesisir/baruh-darat tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Melayu Riau, seperti:
- Sistem mata pencaharian: Masyarakat di hulu umumnya bercocok tanam dan mencari hasil hutan, sedangkan masyarakat di hilir umumnya berdagang dan melaut.
- Kebudayaan: Budaya masyarakat di hulu dan hilir memiliki ciri khas tersendiri, namun saling melengkapi.
- Sistem sosial: Masyarakat di hulu dan hilir terikat dalam jalinan kekerabatan dan budaya yang kuat.
2. Jelaskan kepemilikan hutan-tanah pada wilayah kerajaan dan pemerintahan adat!
Kepemilikan hutan-tanah pada wilayah kerajaan dan pemerintahan adat memiliki perbedaan:
-Kerajaan: Hutan-tanah di wilayah kerajaan umumnya dimiliki oleh kerajaan dan dikelola oleh pemerintah kerajaan.
- Pemerintahan adat: Hutan-tanah di wilayah pemerintahan adat umumnya dimiliki oleh masyarakat adat dan dikelola berdasarkan hukum adat.
3. Jelaskan proses evolusi perkampungan dari hutan-tanah menjadi kerajaan!
Evolusi perkampungan dari hutan-tanah menjadi kerajaan melalui beberapa tahap:
- Pembentukan perkampungan: Awalnya, masyarakat Melayu hidup berkelompok kecil di hutan-tanah. Mereka bercocok tanam, mencari hasil hutan, dan berdagang.
- Munculnya pemimpin: Seiring waktu, muncul pemimpin yang disegani dan dihormati oleh masyarakat. Pemimpin ini biasanya memiliki kemampuan dan kekuatan yang lebih besar.
- Pembentukan kerajaan: Pemimpin yang kuat kemudian mempersatukan kelompok-kelompok kecil dan membentuk kerajaan. Kerajaan memiliki wilayah yang lebih luas, sistem pemerintahan yang lebih kompleks, dan kekuatan militer yang lebih kuat.
4. Jelaskan maksud dari pepatah luhak berpenghulu, rantau beraja!
Pepatah "luhak berpenghulu, rantau beraja" memiliki makna bahwa:
- Luhak: Wilayah yang dipimpin oleh seorang penghulu, yaitu pemimpin adat yang dihormati dan disegani oleh masyarakat.
- Rantau: Wilayah yang dipimpin oleh seorang raja, yaitu pemimpin tertinggi dalam suatu kerajaan. Pepatah ini mencerminkan struktur pemerintahan tradisional di Riau yang terdiri dari dua wilayah, yaitu luhak dan rantau. Masing-masing wilayah memiliki sistem pemerintahan sendiri, namun tetap terhubung dalam satu kesatuan budaya Melayu Riau.
5. Sebutkan beberapa kerajaan Melayu yang pernah berdiri di Riau!
- Kerajaan Siak Sri Indrapura: Didirikan pada abad ke-14 dan merupakan kerajaan Melayu tertua di Riau.
- Kerajaan Johor-Riau: Didirikan pada abad ke-16 dan merupakan salah satu kerajaan maritim terkuat di Asia Tenggara.
- Kerajaan Indragiri: Didirikan pada abad ke-18 dan terkenal dengan hasil perkebunannya.
- Kerajaan Pelalawan: Didirikan pada abad ke-18 dan terkenal dengan kekayaan alamnya.
- Kerajaan Kampar: Didirikan pada abad ke-18 dan terkenal dengan budayanya yang unik.
- Kerajaan-kerajaan ini telah meninggalkan warisan sejarah dan budaya yang kaya bagi masyarakat Riau dan Indonesia.
(Tribunpekanbaru.com)