TRIBUNPEKANBARU.COM - Kematian seorang perempuan membuat geger warga Lombok Barat, Sabtu (23/6/2025).
Korban ditemukan di sumur dalam rumah pelaku, yang tak lain adalah kekasihnya sendiri.
Terungkap bahwa pelaku IM (28) dan korban NU (27) bahkan sudah berencana menikah dalam waktu dekat.
Namun rencana sirna ketika IM menganiaya NU hingga tak sadarkan diri.
Jasad NU dimasukkan ke dalam sumur di dalam rumah di Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi, Lombok Barat.
Tak cukup sampai di situ, IM mengubur NU dengan cor, campuran pasir dan semen.
Pasangan Kekasih
Kepala Desa Perampuan M Zubaidi mengatakan, sejak korban dikabarkan hilang, kondisi rumah pelaku selalu sepi dan tidak pernah terlihat aktivitas apapun.
"Orangnya tidak pernah ditahu keberadaan, pintu rumah tertutup, tidak pernah nyala lampu," kata Zubaidi, Sabtu (23/8/2025).
Baca juga: Teka-Teki Perempuan Hilang 13 Hari di Lombok: Ternyata Dicor di Sumur Oleh Kekasih Sendiri
Menurut keterangan warga kata Zubaidi, pelaku bekerja serabutan di toko bangunan. Namun belakangan bekerja sebagai tukang parkir.
"Belakangan mengelabui diri sebagai tukang parkir di wilayah Mataram," kata Zubaidi.
Sementara korban inisial N (27) ini merupakan warga Desa Beleka, Kecamatan Gerung yang sehari-hari bekerja di warung sate Desa Labuapi.
Antara korban dan pelaku ini merupakan sepasang kekasih, dengan status janda dan duda.
Menurut informasi mereka akan menikah dalam waktu dekat.
"Mereka sempat cekcok, habis itu lah ditanam," kata Zubaidi.
Korban di cor di dalam sumur kedalaman tiga meter.
Tetangga Pelaku Kaget
Tetangga mengetahui Fuad telah melakukan pembunuhan terhadap kekasihnya.
Tetannga tersebut mengaku tidak pernah mendengar suara mencurigakan dari samping rumahnya itu.
Ia bahkan tidak mengetahui kalau pelaku IM ini sudah bercerai dengan istrinya dan memiliki hubungan asmara dengan korban.
"Tidak ada (mencurigakan), saya baru tahu setelah membaca artikel di berita. Karena setahu saya dia (IM) sudah beristri dan memiliki anak tetapi kenapa yang dibunuh kekasih," kata Fuad, Sabtu (23/8/2025).
Fuad mengaku tidak pernah melihat korban NU datang ke rumah pelaku.
Bahkan sejak beberapa bulan terakhir, IM tidak pernah terlihat di rumahnya itu.
"Sudah lama tidak kelihatan," kata Fuad.
Korban dilaporkan hilang setelah meninggalkan rumah pada 10 Agustus 2025.
Laporan orang hilang ditangani Polsek Gerung dan Polres Lombok Barat sejak dilaporkan pada 12 Agustus 2025.
Kasat Reskrim Polres Lombok Barat AKP Lalu Eka Arya Mardiwinata mengatakan bahwa penyelidikan dimulai setelah laporan diterima.
Berdasarkan keterangan kakak Korban, bahwa korban meninggalkan rumah pada Minggu (10/8/2025), sekitar pukul 08.00 WITA, menggunakan sepeda motor Honda Beat berwarna hitam tanpa izin keluarga dan tidak kunjung kembali.
Dari hasil penelusuran, polisi menemukan petunjuk bahwa NU merupakan kekasih IM.
Laporan hilang itu sesuai dengan petunjuk bahwa keduanya berjanji untuk bertemu.
“Korban sempat janjian bertemu dengan terduga pelaku di sebuah perumahan, Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi,” ujar Lalu Eka.
Meski demikian, belum terungkap bahwa korban menjadi korban.
Kasus ini kemudian terungkap setelah polisi menemukan kejanggalan di rumah tempat NU dan IM bertemu.
Di rumah yang selama ini ditinggali IM ini ditemukan tumpukan pasir.
Akhirnya, IM mengakui perbuatannya yang telah melakukan penganiayaan.
"Pelaku telah memukul korban hingga tidak sadarkan diri, kemudian menyeretnya ke dalam sumur yang ada di dalam rumah di BTN tersebut,” jelas Lalu Eka.
Pelaku rupanya menimbun jasad korban ke dalam sumur dengan pasir dan semen.
Sumur tempat korban dicor dibongkar pada Sabtu (23/8/2025).
Kondisi Korban
Kepala Desa Perampuan M Zubaidi mengatakan, saat korban diangkat dari sumur sedalam tiga meter tersebut sudah dalam kondisi membengkak serta mengeluarkan bau.
"Belum hancur, cuma membengkak, kemungkinan baru empat sampai lima hari di buang," kata Zubaidi.
Ia mengungkapkan saat ditemukan korban dalam posisi kepala di bawah dan kaki diatas, tanpa sehelai benang yang menempel di badan.
Zubaidi mengatakan, korban berhasil diangkat dari sumur sedalam tiga meter dengan kondisi telanjang dan badan sudah membengkak.
"Belum hancur, cuma membengkak, kemungkinan baru empat sampai lima hari dibuang," kata Zubaidi.
Setelah berhasil diangkat, jasad korban langsung dibawa menuju Rumah Sakit Bhayangkara Mataram untuk di autopsi.
Pelaku sempat mengelabui keluarga korban dengan cara memberi informasi bahwa korban akan ke luar negeri.
Kabar tersebut disampaikan melalui ponsel korban.
Namun, gaya bahasa yang digunakan dalam pesan membuat keluarga curiga bahwa kabar itu bukan berasal langsung dari N.
Pelaku sudah ditangkap di rumah orang tuanya di Lingkungan Gebang, Kelurahan Pagesangan Timur, Kecamatan Mataram, Kota Mataram.
(*)
Sumber: TribunLombok.com