Info Bisnis Sawit Riau

Beda dengan Mitra Swadaya, Harga TBS Plasma Riau Justru Naik, Tembus Rp3.690 Per Kg

Penulis: Alex
Editor: Ariestia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TBS - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit mitra plasma di Provinsi Riau mengalami kenaikan pada periode penetapan 27 Agustus hingga 2 September 2025.

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit mitra plasma di Provinsi Riau mengalami kenaikan pada periode penetapan 27 Agustus hingga 2 September 2025.

Sawit mitra plasma adalah sebuah sistem kemitraan antara perusahaan inti (biasanya perusahaan besar kelapa sawit) dan petani kecil atau masyarakat lokal yang disebut petani plasma.

Tujuannya adalah untuk memberdayakan petani dengan dukungan teknis, akses bibit unggul, pupuk, pelatihan, dan pasar yang lebih stabil.

Dari hasil rapat tim penetapan harga, harga TBS untuk umur sembilan tahun tercatat naik Rp 11,93 per kilogram sehingga berada di angka Rp 3.690,95 per kilogram.

Kenaikan ini berlaku untuk satu minggu ke depan dan berlaku merata di seluruh wilayah Riau.

Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Dr. Defris Hatmaja, SP, M.Si, menyampaikan bahwa kenaikan harga minggu ini dipengaruhi oleh meningkatnya harga crude palm oil (CPO) dan kernel di pasar. 

"Harga CPO naik menjadi Rp 14.590,69 per kilogram, sementara kernel juga meningkat ke level Rp 13.638,35 per kilogram. Kondisi inilah yang mendorong kenaikan harga TBS mitra plasma," kata Defris.

Berdasarkan hasil penetapan, indeks K yang digunakan sebesar 93,02 persen dengan BOTL pada level 1,27.

Selain itu, nilai cangkang kelapa sawit juga meningkat ke Rp 17,20 per kilogram. 

Kenaikan harga tersebut memperkuat tren positif bagi petani mitra plasma di tengah tantangan pasar komoditas global.

Defris menegaskan, tim penetapan harga TBS selalu melakukan perhitungan berdasarkan kajian Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan yang telah disepakati bersama.

"Transparansi dan konsistensi perhitungan menjadi prioritas agar petani plasma tetap mendapatkan harga yang adil," tambahnya.

Kenaikan harga ini memberikan angin segar bagi petani plasma, yang sebelumnya sempat terdampak penurunan harga pada periode lalu. Peningkatan harga diharapkan bisa memperbaiki pendapatan petani, terutama menjelang musim panen raya.

Selain faktor pasar, Defris juga menyebutkan bahwa kenaikan harga TBS plasma merupakan hasil dari tata kelola regulasi yang baik.

Pemerintah Provinsi Riau bersama Kejaksaan Tinggi Riau turut mengawal proses penetapan harga agar sesuai dengan aturan dan berpihak kepada kesejahteraan petani.

Halaman
12

Berita Terkini