Bahasa Gaul

Apa Itu IDGAF Era dalam Bahasa Gaul? Fenomena Budaya Baru Anak Muda yang Menantang Norma Sosial

Simak berikut ini penjelasan arti kata IDGAF Era. Yang penasaran IDGAF Era artinya apa dalam bahasa gaul, simak disini selengkapnya

Tribunpekanbaru.com
Ilustrasi - Apa Itu IDGAF Era dalam Bahasa Gaul? Fenomena Budaya Baru Anak Muda yang Menantang Norma Sosial 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Mungkin anda pernah mendengar istilah IDGAF Era.

Nah, berikut ini kami akan jelaskan apa itu IDGAF Era atau arti dari IDGAF Era.

Di tengah derasnya arus media sosial dan tekanan sosial yang kian kompleks, muncul sebuah fenomena budaya yang menjadi simbol perlawanan generasi muda: "IDGAF era".

Singkatan dari ungkapan vulgar bahasa Inggris "I Don't Give A F**k", istilah ini tidak sekadar mencerminkan ketidaksopanan atau sikap apatis.

Lebih dalam dari itu, ia menandai sebuah perubahan sikap terhadap otoritas, norma sosial, dan ekspektasi masyarakat.

Apa Itu "IDGAF Era"?

Secara harfiah, IDGAF berarti "saya tidak peduli sama sekali". Dalam konteks budaya populer, "IDGAF era" merujuk pada periode di mana individu, khususnya anak muda, secara sadar menolak untuk terus menerus menyesuaikan diri dengan ekspektasi sosial yang dianggap membebani.

Mereka menunjukkan sikap cuek terhadap opini publik, standar kecantikan, gaya hidup ideal, bahkan pencapaian konvensional seperti karier dan pernikahan.

Fenomena ini tidak muncul secara tiba-tiba. Ia berkembang sebagai respons terhadap tekanan sosial, burnout digital, dan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dan otonomi pribadi.

Platform seperti TikTok, Instagram, dan Twitter menjadi ladang subur bagi IDGAF era berkembang — tempat di mana ekspresi diri tanpa filter menjadi norma baru.

Ciri-ciri IDGAF Era

Beberapa karakteristik utama dari era ini antara lain:

  • Anti-perfeksionisme:

Di tengah dunia yang terobsesi dengan kesempurnaan dan pencitraan, generasi ini justru mempromosikan keaslian. Unggahan tanpa editan, penampilan yang "biasa saja", hingga mengakui kegagalan secara terbuka menjadi bagian dari narasi.

  • Self-empowerment melalui ketidakterikatan:

Banyak anak muda mulai berkata “tidak” pada hal-hal yang tidak selaras dengan nilai pribadi mereka. Mereka tidak takut keluar dari pekerjaan, hubungan, atau sistem yang dianggap toksik.

  • Humor sebagai senjata:

Sarkasme, meme, dan dark humor digunakan untuk merespon situasi sulit. Ini bukan bentuk pengecilan masalah, tapi cara mereka mengontrol narasi hidup mereka sendiri.

  • Gaya hidup anti-konvensional:

Menolak gaya hidup hustle culture, banyak yang memilih jalan hidup “slow living” atau “soft life”, di mana keberhasilan tidak diukur dari produktivitas semata.

  • Kemandirian emosional:

IDGAF bukan berarti anti-sosial. Justru, ini adalah upaya untuk tidak membiarkan validasi eksternal mendikte harga diri seseorang.

Antara Empowerment dan Escapism

Namun, penting untuk tidak melihat IDGAF era secara hitam-putih. Di satu sisi, fenomena ini mencerminkan kebangkitan kesadaran diri dan pembebasan dari tekanan sosial yang melelahkan.

Di sisi lain, sikap “tidak peduli” ini juga bisa menjadi bentuk pelarian — cara untuk menghindari tanggung jawab, komitmen, atau kenyataan yang sulit dihadapi.

Beberapa kritikus menyebutnya sebagai bentuk nihilisme baru: ketika semua hal dianggap tidak penting, lalu apa yang tersisa? Apakah sikap IDGAF benar-benar membebaskan, atau justru menjerumuskan pada sikap masa bodoh yang pasif?

Media Sosial: Katalis dan Cermin

Peran media sosial dalam menyebarkan IDGAF era sangat besar. TikTok, khususnya, menjadi panggung utama ekspresi sikap ini.

Dari tren "get ready with me tapi aku telat kerja", hingga video jujur tentang quarter-life crisis, semuanya menyuarakan pesan yang sama: “Aku lelah berpura-pura baik-baik saja”.

Ironisnya, IDGAF era juga melahirkan standar baru. Sikap tidak peduli pun bisa menjadi performatif — dilakukan untuk mendapat perhatian dan validasi online.

Maka, di tengah kebebasan berekspresi, tetap ada tekanan untuk tampil "bebas dengan cara yang estetis".

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved