Arti Kata

Arti Kata Totaliter dan Arti Negara Totaliter, Karakteristik, Ciri-ciri, Hubungan dengan Soekarno

arti kata totaliter atau totaliter artinya dan arti negara totaliter serta karakteristik dan ciri-ciri hingga hubungan totaliter dengan Soekarno

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Tribunpekanbaru.com/Nolpitos Hendri
ILUSTRASI ARTI KATA : Arti Kata Totaliter dan Arti Negara Totaliter, Karakteristik, Ciri-ciri, Hubungan dengan Soekarno. Penjelasan arti kata totaliter atau totaliter artinya dan arti negara totaliter serta karakteristik utama negara totaliter dan ciri-ciri negara totaliter hingga hubungan totaliter dengan Soekarno dan contoh negara yang totaliter serta perbedaan totaliter dengan otoriter termasuk arti totaliter dalam Bahasa Gaul dan arti totaliter dalam hubungan asmara. 

Sementara dalam totaliterisme, negara mengontrol hampir semua aspek kehidupan publik dan pribadi warga negaranya.

Contoh Rezim Totaliter

Beberapa contoh pemimpin yang sering disebut memimpin rezim totaliter adalah Joseph Stalin (Uni Soviet), Adolf Hitler (Jerman), Mao Zedong (Tiongkok), Benito Mussolini (Italia), dan Kim Il-sung (Korea Utara).

D. Hubungan Totaliter dengan Soekarno

Hubungan totaliter dengan Soekarno merupakan isu yang kompleks dan diperdebatkan.

Beberapa pihak menuduh Soekarno memiliki kecenderungan ke arah pemerintahan totaliter, sementara yang lain membantahnya.

Berikut adalah poin-poin yang perlu dipertimbangkan:

1. Argumen yang Mendukung Tuduhan Totaliter:

- Konsep Demokrasi Terpimpin: Soekarno memperkenalkan konsep Demokrasi Terpimpin pada tahun 1959, yang secara signifikan membatasi peran partai politik dan memberikan kekuasaan yang lebih besar kepada presiden. Sistem ini dianggap mengurangi kebebasan berpendapat dan berorganisasi, yang merupakan ciri khas negara totaliter.

- Pembubaran Konstituante: Pada tahun 1959, Soekarno membubarkan Konstituante yang bertugas menyusun undang-undang dasar baru. Tindakan ini dianggap sebagai pelanggaran terhadap prinsip demokrasi dan menunjukkan kecenderungan untuk memusatkan kekuasaan di tangannya.

- Pembentukan Kabinet Kerja: Soekarno membentuk Kabinet Kerja yang beranggotakan orang-orang yang setia kepadanya. Hal ini mengurangi peran parlemen dan memperkuat kontrol presiden atas pemerintahan.

- Propaganda dan Kultus Individu: Soekarno membangun citra dirinya sebagai pemimpin yang karismatik dan diagung-agungkan. Propaganda digunakan secara luas untuk mempromosikan ideologi dan kebijakannya. Hal ini menciptakan kultus individu di sekeliling Soekarno, yang merupakan ciri khas negara totaliter.

- Pembatasan Kebebasan Pers dan Berpendapat: Pada masa Demokrasi Terpimpin, kebebasan pers dan berpendapat sangat dibatasi. Media massa dikontrol ketat oleh pemerintah, dan orang-orang yang mengkritik Soekarno atau kebijakannya dapat ditangkap dan dipenjara.

2. Argumen yang Menentang Tuduhan Totaliter:

- Nasionalisme dan Anti-Imperialisme: Soekarno adalah tokoh nasionalis yang gigih memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan melawan imperialisme. Ia berusaha membangun persatuan nasional dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved