Arti Kata
Arti Kata Disleksia atau Disleksia Artinya, Apa Itu Disleksia, Ciri-ciri, Penyebab, Cara Mengatasi
arti kata disleksia atau disleksia artinya dan apa itu disleksia serta ciri-ciri disleksia dan penyebab disleksia hingga cara mengatasi disleksia
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Dalam artikel ini akan dijelaskan tentang arti kata disleksia atau disleksia artinya dan apa itu disleksia serta ciri-ciri disleksia dan penyebab disleksia hingga cara mengatasi disleksia .
Baca juga: Arti Kata Broker atau Broker Artinya dan Apa Itu Broker, Jenis-jenis, Arti Kata Trading, Apa Itu
A. Arti Kata Disleksia atau Disleksia Artinya dan Apa Itu Disleksia
1. Arti Kata Disleksia atau Disleksia Artinya
Secara istilah, arti kata disleksia atau disleksia artinya adalah gangguan belajar spesifik yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk membaca, mengeja, dan menulis dengan akurat dan lancar.
Disleksia merupakan kondisi neurologis yang memengaruhi bagaimana otak memproses bahasa.
2. Apa Itu Disleksia?
Disleksia bukanlah masalah kecerdasan.
Orang dengan disleksia memiliki tingkat kecerdasan yang normal atau bahkan di atas rata-rata.
Masalahnya terletak pada bagaimana otak mereka memproses informasi bahasa, terutama dalam mengaitkan huruf dengan bunyi.
B. Ciri-Ciri Disleksia
Ciri-ciri disleksia dapat bervariasi dari orang ke orang dan dapat berubah seiring waktu.
Berikut beberapa ciri-ciri disleksia ;
1. Kesulitan membaca:
- Lambat dan tidak akurat dalam membaca.
- Kesulitan mengenali kata-kata yang sudah dikenal.
- Kesulitan memahami apa yang dibaca.
- Seringkali menebak kata-kata.
2. Kesulitan mengeja:
- Kesulitan mengeja kata-kata dengan benar.
- Seringkali menulis huruf atau kata-kata secara terbalik atau terbalik.
- Kesulitan mengingat ejaan kata-kata.
3. Kesulitan menulis:
- Kesulitan menyusun kalimat yang terstruktur dengan baik.
- Kesulitan mengekspresikan ide-ide secara tertulis.
- Tulisan tangan yang sulit dibaca.
4. Kesulitan dengan fonologi:
- Kesulitan mengenali dan memanipulasi bunyi dalam kata-kata.
- Kesulitan membedakan antara bunyi yang mirip.
- Kesulitan memecah kata menjadi suku kata.
5. Kesulitan dengan memori jangka pendek:
- Kesulitan mengingat urutan kata atau angka.
- Kesulitan mengikuti instruksi lisan.
6. Kesulitan dengan organisasi:
- Kesulitan mengatur tugas atau materi.
- Kesulitan mengikuti jadwal.
C. Penyebab Disleksia
1. Penyebab
Disleksia diyakini disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan.
Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan disleksia memiliki perbedaan dalam struktur dan fungsi otak mereka yang memengaruhi bagaimana mereka memproses bahasa.
2. Diagnosis Disleksia
Disleksia biasanya didiagnosis oleh seorang profesional yang terlatih, seperti psikolog pendidikan, terapis wicara, atau spesialis membaca.
Proses diagnosis melibatkan serangkaian tes yang menilai kemampuan membaca, mengeja, menulis, dan fonologi.
3. Pengobatan Disleksia
Tidak ada obat untuk disleksia, tetapi intervensi dan dukungan yang tepat dapat membantu orang dengan disleksia untuk mengembangkan keterampilan membaca, mengeja, dan menulis yang kuat.
Intervensi biasanya melibatkan:
- Instruksi multisensori: Menggunakan berbagai indera (penglihatan, pendengaran, sentuhan, gerakan) untuk membantu orang belajar membaca dan mengeja.
- Instruksi fonik: Fokus pada hubungan antara huruf dan bunyi.
- Instruksi membaca terstruktur: Mengajarkan keterampilan membaca secara sistematis dan eksplisit.
- Akomodasi: Memberikan akomodasi di sekolah, seperti waktu tambahan untuk menyelesaikan tugas, penggunaan teknologi bantu, dan modifikasi tugas.
4. Penting untuk diingat:
- Disleksia adalah kondisi yang umum dan dapat diobati.
- Orang dengan disleksia dapat berhasil dalam pendidikan dan karier mereka dengan dukungan yang tepat.
- Deteksi dini dan intervensi adalah kunci untuk membantu orang dengan disleksia mencapai potensi penuh mereka.
5. Tokoh Terkenal dengan Disleksia:
Banyak tokoh terkenal yang sukses meskipun memiliki disleksia, termasuk Albert Einstein, Leonardo da Vinci, Walt Disney, dan Richard Branson.
Ini menunjukkan bahwa disleksia bukanlah penghalang untuk mencapai kesuksesan.
D. Cara Mengatasi Disleksia
Mengatasi disleksia memerlukan pendekatan yang komprehensif dan individual, karena setiap individu dengan disleksia memiliki kebutuhan yang berbeda.
Berikut beberapa strategi dan pendekatan serta cara mengatasi disleksia yang umum digunakan:
1. Intervensi Dini:
- Identifikasi Awal: Semakin dini disleksia diidentifikasi, semakin efektif intervensi yang dapat diberikan.
- Penilaian Komprehensif: Lakukan penilaian komprehensif oleh profesional terlatih (psikolog pendidikan, terapis wicara, atau spesialis membaca) untuk memahami kekuatan dan kelemahan individu.
2. Program Pembelajaran Terstruktur:
- Pendekatan Multisensori: Gunakan pendekatan multisensori yang melibatkan penglihatan, pendengaran, sentuhan, dan gerakan untuk membantu individu belajar membaca dan mengeja. Contoh program: Orton-Gillingham.
- Instruksi Fonik Sistematis: Fokus pada hubungan antara huruf dan bunyi (fonem) secara sistematis dan eksplisit.
- Instruksi Membaca Terstruktur: Ajarkan keterampilan membaca secara bertahap dan terstruktur, mulai dari dasar hingga kompleks.
3. Dukungan di Sekolah:
Akomodasi:
- Waktu Tambahan: Berikan waktu tambahan untuk menyelesaikan tugas dan ujian.
- Format Alternatif: Sediakan materi bacaan dalam format alternatif, seperti audio atau teks dengan ukuran huruf yang lebih besar.
- Teknologi Bantu: Izinkan penggunaan teknologi bantu, seperti pembaca layar, perangkat lunak text-to-speech, dan kamus digital.
- Modifikasi Tugas: Modifikasi tugas sesuai dengan kebutuhan individu, seperti mengurangi jumlah soal atau memberikan instruksi yang lebih jelas.
- Kerja Sama: Jalin komunikasi yang baik antara guru, orang tua, dan profesional lainnya untuk memastikan dukungan yang konsisten.
- Lingkungan yang Mendukung: Ciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung, di mana individu merasa aman untuk mengambil risiko dan membuat kesalahan.
4. Teknologi Bantu:
- Text-to-Speech: Perangkat lunak yang mengubah teks menjadi suara, membantu individu memahami materi bacaan.
- Speech-to-Text: Perangkat lunak yang mengubah suara menjadi teks, membantu individu mengekspresikan ide-ide mereka secara tertulis.
- Pembaca Layar: Perangkat lunak yang membaca teks di layar dengan suara keras.
- Perangkat Lunak Organisasi: Perangkat lunak yang membantu individu mengatur tugas, jadwal, dan informasi.
- Kamus Digital: Membantu individu mencari definisi dan ejaan kata-kata dengan cepat.
5. Pengembangan Keterampilan Kompensasi:
- Strategi Memori: Ajarkan strategi memori untuk membantu individu mengingat informasi.
- Organisasi: Ajarkan keterampilan organisasi untuk membantu individu mengatur tugas dan materi.
- Manajemen Waktu: Ajarkan keterampilan manajemen waktu untuk membantu individu menyelesaikan tugas tepat waktu.
- Self-Advocacy: Ajarkan individu untuk mengadvokasi diri mereka sendiri dan meminta bantuan ketika mereka membutuhkannya.
6. Dukungan Emosional:
- Pemahaman: Bantu individu memahami bahwa disleksia bukanlah tanda kebodohan, tetapi merupakan perbedaan dalam cara otak memproses informasi.
- Penerimaan: Bantu individu menerima diri mereka sendiri dan mengembangkan rasa percaya diri.
- Dukungan: Berikan dukungan emosional dan dorongan untuk membantu individu mengatasi tantangan dan mencapai tujuan mereka.
- Kelompok Dukungan: Pertimbangkan untuk bergabung dengan kelompok dukungan disleksia untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan dari orang lain.
7. Peran Orang Tua:
- Keterlibatan Aktif: Terlibat aktif dalam pendidikan anak Anda dan bekerja sama dengan sekolah dan profesional lainnya.
- Membaca Bersama: Luangkan waktu untuk membaca bersama anak Anda setiap hari.
- Menciptakan Lingkungan yang Mendukung: Ciptakan lingkungan rumah yang mendukung dan mendorong minat baca anak Anda.
- Menjadi Advokat: Menjadi advokat bagi anak Anda dan memastikan bahwa mereka mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.
8. Kesabaran dan Konsistensi:
- Proses Bertahap: Mengatasi disleksia adalah proses yang bertahap dan membutuhkan waktu.
- Konsistensi: Konsisten dalam menerapkan strategi dan dukungan yang diberikan.
- Pujian dan Dorongan: Berikan pujian dan dorongan atas setiap kemajuan yang dicapai.
Sumber : alodokter.com, halodoc.com, haibunda.com
Demikian penjelasan tentang arti kata disleksia atau disleksia artinya dan apa itu disleksia serta ciri-ciri disleksia dan penyebab disleksia hingga cara mengatasi disleksia .
( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )
arti kata disleksia
disleksia artinya
apa itu disleksia
ciri-ciri disleksia
penyebab disleksia
cara mengatasi disleksia
TribunEvergreen
Meaningful
| Arti Kata Sunburn atau Artinya dan Apa Itu Sunburn, Penyebab, Gejala, Pencegahan, Cara Mengobati |
|
|---|
| Arti Kata Gonore atau Gonore Artinya dan Apa Itu Gonore, Penyebab, Gejala, Ciri-ciri Pengidap Gonore |
|
|---|
| Arti Kata Tifosi atau Tifosi Artinya dan Apa Itu Tifosi, Contoh Tifosi, Bahasa Gaul, Hubungan Cinta |
|
|---|
| Arti Kata Maju Pat atau Artinya dan dalam Bahasa Jawa, Makna Filosofis, Contoh Pidato, Menurut Islam |
|
|---|
| Arti Gastroenteritis dan Apa Itu Gastroenteritis, Penyebab, Gejala, Pengobatan, Pencegahan, Dampak |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.