Solidaritas untuk Affan, Aksi Massa Ojol dan Mahasiswa Tutup Jalan dan Bakar Ban di Makassar

"Buka jalan, woy, buka jalan," kata salah satu pria dari kerumunan.

Sementara itu, tidak terlihat satu pun aparat kepolisian berseragam melakukan pengamanan di lokasi.

"Saya sudah masuk tiga jam di sini, karena saya mulai sampai di sini jam setengah empat (15.30 Wita)," kata sopir tangki pengangkut gas, Ardiansyah (25), yang terjebak kemacetan.

"Saya dari depo di Pelabuhan rencana ke Bantaeng," ucap sopir asal Pangkep ini.

Keluhan serupa datang dari Anto, sopir kontainer bermuatan air mineral.

"Saya dari Mayora Jl Malino, mau bawa air mineral ke Pelabuhan," ucap pria 29 tahun itu, yang juga mengaku sudah terjebak selama tiga jam.

Pantauan Tribun pukul 18.59 Wita menunjukkan antrean truk mengular dari arah Jalan AP Pettarani menuju Jalan Sultan Alauddin, tepatnya di sisi timur Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), atau dari arah flyover.

Para sopir pun keluar dari kabin masing-masing, ada yang berbincang, merokok, dan duduk di trotoar sambil mengamati jalannya aksi.

Ratusan mahasiswa diketahui mulai menggelar aksi sejak sore di depan Kampus UNM, Jalan AP Pettarani, Kecamatan Rappocini, sebagai bentuk kecaman atas kematian Affan.

Massa membakar ban dan memblokir jalan, sehingga kendaraan, khususnya mobil dan truk, tidak dapat melintas.

Hanya beberapa sepeda motor yang berhasil menyelinap di balik barikade.

Aksi juga diwarnai perusakan baliho milik salah satu politisi oleh beberapa oknum massa.

Di atas dua truk kontainer yang dijadikan panggung orasi, massa membentangkan spanduk bertuliskan: "Menuju Reformasi Jilid 2, Rakyat Bersatu."

(*)

Sumber: Tribun-Timur.com, Kompas.com