Netizen Serukan Bubarkan DPR

Tanggapan Uya Kuya Setelah Rumahnya Dijarah Massa: Aku Ikhlas, Cuma yang Sedih Kucing-kucing

Terdengar pekikan suara salah satu warga "Hancurin!" di sela-sela yang lainnya berkerumun masuk.

Editor: Muhammad Ridho
Tribunnews.com/ Fersianus Waku
Surya Utama atau Uya Kuya di kantor DPP PAN, Warung Buncit Raya, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2022). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Satu per satu rumah anggota DPR RI yang menjadi incaran pendemo didatangi massa.

Rumah Eko Patrio dan Uya Kuya tak luput dari serangan massa yang terjadi pada Sabtu (30/8/2025) malam.

Hal itu terjadi secara bergantian, diawali dari rumah Eko Patrio didatangi warga kemudian disusul rumah Uya Kuya mendapat perlakuan serupa.

Di rumah Uya Kuya, massa berjubel masuk hingga naik ke lantai bertingkat di rumah itu.

Terdengar pekikan suara salah satu warga "Hancurin!" di sela-sela yang lainnya berkerumun masuk.

Beberapa di antaranya memecah meja kaca dan barang-barang lainnya.

Baca juga: Barang Berharga di Rumah Uya Kuya Habis Dijarah, Kucing Peliharaan pun Dibawa Massa

Sekedar informasi, Uya Kuya menjadi anggota DPR RI sejak 2024 mewakili daerah pemilihan DKI Jakarta II.

Hasil pemilu 2024 mencatat Uya berhasil meraih 41.385 suara, menjadikannya salah satu caleg PAN dengan suara tertinggi.

Uya memiliki latar belakang akademis yang selaras dengan jalur politiknya sekarang.

Ia adalah lulusan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI).

Kini anggota DPR RI Surya Utama, yang lebih dikenal sebagai Uya Kuya itu cuma bisa pasrah rumahnya di Duren Sawit, Jakarta Timur, dijarah oleh massa.

Meski mengaku ikhlas atas kejadian tersebut, Uya tak bisa menyembunyikan kesedihannya karena kucing-kucing peliharaannya turut diambil.

"Iya intinya aku ikhlas saja, nggak apa-apa aku ikhlas, cuma yang sedih kucing-kucing, mahluk hidup dijarah, gitu saja," ujar Uya Kuya kepada wartawan, Sabtu (30/8/2025) malam.

Penjarahan rumah Uya Kuya terjadi di tengah maraknya penyebaran video yang melibatkan dirinya.

Salah satu video yang menjadi sorotan adalah saat ia berjoget di Sidang Tahunan MPR.

Uya menjelaskan bahwa joget tersebut dilakukan karena ada musik paduan suara dari Unhan, bukan karena kenaikan gaji DPR seperti yang disampaikan dalam narasi yang beredar.

"Kalau aku joget memang benar aku joget karena ada musik di atas kan, tapi kan ada musik paduan suara dari Unhan, tetapi yang digoreng beberapa kemudian joget seolah kenaikkan gaji padahal nggak ada," jelasnya.

Uya juga membantah tudingan bahwa dirinya menyampaikan pernyataan soal kenaikan gaji DPR sebesar Rp 3 juta.

Ia menegaskan bahwa video lama yang beredar seolah-olah dirinya meledek netizen adalah hoaks.

"Aku nggak ngomong apa-apa, video lama seolah-olah aku ngeledekin netizen, dibilang narasinya Rp 3 juta itu kecil, itu bukan aku yang ngomong," tegasnya.

Meski diterpa berbagai isu dan penjarahan, Uya memastikan bahwa dirinya dan keluarganya dalam kondisi aman.

Sebagai bentuk tanggung jawab dan penyesalan, Uya Kuya membuat video permintaan maaf yang berbeda dari sebelumnya.

Dalam video yang diunggah Sabtu (30/8/2025), ia menyampaikan permohonan maaf tanpa embel-embel klarifikasi.

"Saya Uya Kuya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, tulus dari hati saya yang paling dalam untuk seluruh masyarakat Indonesia, atas apa yang terjadi berapa hari terakhir ini, atas apa yang saya lakukan baik sengaja maupun tidak sengaja," ucapnya.

Ia juga menyampaikan empatinya kepada korban bentrokan yang terjadi dan berjanji akan lebih berhati-hati dalam bertindak sebagai anggota DPR RI.

"Saya akan lebih berhati-hati lagi dalam bersikap, bertindak, bersungguh-sungguh untuk mewakili rakyat Indonesia sebagai anggota DPR RI. Beri saya kesempatan sekali lagi untuk berbuat lebih baik lagi," janjinya.

Di tengah sorotan terhadap Uya Kuya, dua rumah artis lainnya yang juga anggota DPR RI turut menjadi sasaran penjarahan.

Rumah Ahmad Sahroni di Jakarta Utara dan rumah Eko Patrio di Jakarta Selatan dijarah oleh massa pada Sabtu (30/8/2025) malam.

Penjarahan rumah Eko Patrio bahkan sempat diwarnai ketegangan antara massa dan anggota TNI yang berusaha menghadang.

Namun, setelah negosiasi, massa dibiarkan masuk dan membawa berbagai barang berharga.

Kejadian ini menambah daftar panjang insiden yang melibatkan figur publik dan anggota DPR RI, serta menjadi refleksi atas dinamika sosial dan politik yang tengah berlangsung di Indonesia.

( Tribunpekanbaru.com / Bangkapos )

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved