Helikopter Jatuh di Tanahbumbu

UPDATE Helikopter Jatuh di Tanahbumbu: Seluruh Kru dan Penumpang Tewas

Area Pegunungan Meratus dipenuhi oleh lereng-lereng curam yang tertutup oleh pepohonan rimbun

Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Fikri
TIM PENCARI-Pencarian helikopter tipe BK117-D3 milik Eastindo Air, di Desa Gunung Raya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Selasa(2/9/2025). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Tragedi di balik hilangnya helikopter Eastindo Air akhirnya terungkap.

Setelah tiga hari yang penuh dengan kecemasan, tim SAR gabungan menemukan bangkai helikopter BK117-D3 yang hancur berkeping-keping.

Lokasi penemuan, sebuah jurang curam di hutan lebat Pegunungan Meratus, menjadi saksi bisu akhir tragis dari penerbangan itu.

Pegunungan Meratus adalah rangkaian pegunungan yang membentang memanjang di bagian selatan Kalimantan Selatan, Indonesia. 

Kawasan ini dikenal sebagai jantung alam yang masih sangat alami dan liar, penuh dengan hutan hujan tropis yang lebat dan pegunungan yang menjulang tinggi.

Area Pegunungan Meratus dipenuhi oleh lereng-lereng curam yang tertutup oleh pepohonan rimbun dan tanaman tropis yang menjalar, menciptakan lanskap yang sulit ditembus dan penuh misteri. 

Kabut sering menyelimuti puncak-puncaknya.

Sementara Helikopter itu tak lagi berbentuk, hangus terbakar dan puingnya berserakan di antara batang-batang pohon raksasa.

Dugaan awal mengindikasikan helikopter itu menabrak lereng gunung sebelum akhirnya jatuh dan terbakar.

Tim gabungan dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD, dan relawan Mapala harus menembus medan berat untuk mencapai lokasi jatuhnya helikopter. 

Jalan setapak licin, hutan rapat, serta jarak tempuh yang jauh dari pemukiman menambah kesulitan proses evakuasi.

Seorang relawan, Ilham, yang ikut dalam rombongan pertama penemuan bangkai heli, menceritakan kondisi memilukan di lokasi.

“Kami melihat dua jenazah masih utuh, sementara tiga lainnya dalam kondisi terbakar di dalam pesawat. Semua penumpang sudah meninggal dunia,” ungkapnya melalui pesan singkat.

Hingga malam, tim masih berupaya mengevakuasi jenazah ke titik aman sebelum dibawa ke fasilitas medis. Proses ini tidak mudah mengingat medan curam dan minim penerangan.

Baca juga: Tak Disangka Lontong Berisi Ekstasi, Driver Ojol di Medan Bongkar dan Gagalkan Pengiriman Narkoba

Baca juga: Ada Sosok yang Datang ke Rumah Jelang Sahroni Ditimbun Sekeluarga Dalam 1 Lubang

Delapan Korban Tewas, Tak Ada yang Selamat

Berdasarkan siaran resmi Basarnas, seluruh korban berjumlah delapan orang.

Termasuk seorang penumpang yang ditemukan 100 meter dari bangkai heli, diduga terpental saat kecelakaan.

“Seluruh korban akan dievakuasi ke Banjarmasin untuk proses identifikasi lebih lanjut,” ujar Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo.

Ia menambahkan, pembongkaran badan helikopter akan dilanjutkan Kamis (4/9/2025) karena beberapa korban masih terjebak di dalam reruntuhan logam pesawat.

Hingga kini, tidak ada tanda-tanda korban yang selamat.

Tragedi yang Menyisakan Duka

Hilangnya helikopter BK117-D3 sejak awal sudah menyita perhatian publik.

Operasi pencarian sempat melibatkan penyisiran udara dan darat, dengan fokus koordinat yang diberikan oleh KNKT. 

Lokasi jatuhnya heli ditemukan sekitar 700 meter dari titik koordinat tersebut.

Tragedi ini menambah daftar panjang kecelakaan transportasi udara di wilayah pedalaman Indonesia.

Selain faktor cuaca yang sering berubah cepat, kondisi geografis seperti pegunungan Meratus membuat navigasi udara semakin menantang.

Helikopter tipe BK117 D3 milik Eastindo Air dilaporkan jatuh di kawasan hutan sekitar Air Terjun Mandin Damar, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, pada 1 September 2025.

Helikopter tersebut membawa 8 penumpang, terdiri dari warga negara Indonesia dan asing.

Berikut adalah identitas para penumpang yang tercatat dalam manifes: Kapten Haryanto (Pilot) ,  Eng Hendra (Engineer) dan 6 penumpang yakni  Mark Werren, Yudi Febrian, Andys Rissa Pasulu, Santha Kumar, Claudine Quito dan Iboy Irfan Rosa.

Helikopter sempat hilang kontak sekitar pukul 08.54 WITA, tak lama setelah lepas landas dari Bandara Kotabaru menuju Palangka Raya. Lokasi terakhir tercatat di sekitar Air Terjun Mandin Damar.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved