Seusai Tewaskan Anggota TNI, Pelaku Sembunyi Bareng Pacar dan Ditangkap Berdua di Rumah Kosong

Namun, situasi memburuk ketika pelaku yang sebelumnya sempat keluar, kembali lagi membawa senjata tajam.

"Pelaku bilang mau pulang, tapi balik lagi bawa golok dan langsung menyerang korban. Goloknya dari mana saya kurang tahu," lanjutnya.

Akibat serangan tersebut, korban mengalami luka bacok serius.

Ia sempat dilarikan ke RS PKU Wonosobo, namun nyawanya tidak tertolong. 

Jenazah korban kemudian dimakamkan siang harinya dengan upacara militer di TPU Kelurahan Kertek.

Penjelasan Resmi dari TNI

Kapendam IV/Diponegoro, Kolonel Inf Andy Soelistyo, memberikan keterangan resmi terkait insiden ini.

Ia menyatakan bahwa korban saat itu sedang melakukan pemantauan wilayah dan singgah di Resto Shaka untuk makan malam.

"Korban datang ke Resto Shaka di Desa Jolontoro, Sapuran untuk makan malam. Beberapa saat berlalu, sekira pukul 23.45 korban mendengar ada keributan di salah satu ruangan di Resto Shaka," ujar Kolonel Inf Andy seperti dilansir dari Kompas.com, Minggu (14/9/2025).

Melihat situasi yang tak kondusif, Serda Rahman berinisiatif melerai pertikaian tersebut, bahkan sempat berkomunikasi langsung dengan pelaku.

"Selanjutnya korban berusaha melerai, kemudian mengarahkan saudara I menuju ke parkiran restoran," katanya.

Namun, pelaku justru mengambil senjata tajam dari dalam mobil dan menyerang korban secara brutal sebelum melarikan diri.

"Selang waktu sekira pukul 00.30, oleh pihak RS PKU, korban dinyatakan meninggal," tambah Andy.

Kafe Diamuk Massa Usai Pembacokan

Beberapa jam setelah kejadian, pada Minggu siang (14/9/2025), warga yang marah mendatangi Kafe Shaka, lokasi terjadinya pembacokan, dan meluapkan emosi mereka.