Berita Nasional
Kritik Prabowo Angkat Qodari jadi KSP, Rock Gerung: Bagai Duri dalam Daging
Rocky Gerung menyebut Prabowo Subianto salah jalan mengangkat Qodari sebagai KSP setelah masyarakat turun ke jalanan
TRIBUNPEKANBARU.COM - Penunjukan M. Qodari sebagai Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) dalam reshuffle Kabinet Merah Putih Jilid III memicu gelombang kritik.
Salah satunya datang dari pengamat politik tajam sekaligus mantan dosen filsafat Universitas Indonesia, Rocky Gerung.
Dilantik secara resmi oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara pada Rabu (17/9/2025), Qodari kini menempati posisi strategis yang sebelumnya diisi oleh Letjen (Purn) TNI AM Putranto.
Sebelum naik jabatan, Qodari menjabat sebagai Wakil Kepala KSP.
Namun bagi Rocky, langkah Prabowo ini justru dianggap melenceng.
Ia tanpa ragu menyebut penunjukan Qodari sebagai sesuatu yang "ngaco" dan sulit diterima akal sehat.
Dalam pernyataannya, Rocky bahkan menyebut Qodari sebagai "duri dalam pemerintahan" dan "duri bagi masyarakat sipil".
Menurutnya, jabatan strategis seperti KSP seharusnya diisi oleh figur yang mampu menjembatani suara rakyat dan pemerintah, bukan sosok yang dinilai terlalu partisan atau simbol kekuatan politik tertentu.
"Pak Prabowo ingin meng-address tuntutan publik itu. Tapi addess-nya juga ngaco karena ngangkat Qodari," ungkap Rocky Gerung, dikutip dari YouTube Mahfud MD pada 23 September 2025.
Baca juga: Pemimpin Dunia Apresiasi Pidato Prabowo di PBB, Trump: Tidak Mudah Berhadapan Kalau Dia Lagi Marah
Baca juga: Kronologi Abdul H Rumaday dan Keluarga Diduga Dianiaya Belasan Oknum Brimob di Bula
"Jadi Qodari jadi duri pada daging, bukan hanya pada Prabowo, tapi pada masyarakat sipil," lanjutnya.
Qodari merupakan sosok pencetus tiga periode di akhir masa jabatan Jokowi.
Ide tersebut bak mencederai demokrasi di Indonesia yang sudah memiliki aturan dengan maksimal Presiden hanya menjabat dalam tiga periode.
"Qodari yang mengusulkan supaya Jokowi tiga periode, artinya Prabowo pakai Qodari supaya dia tiga periode juga?" jelas Rocky Gerung.
Hal itu membuat Rocky Gerung menyebut Prabowo Subianto salah jalan mengangkat Qodari sebagai KSP setelah masyarakat turun ke jalanan karena mempertanyakan demokrasi di Indonesia.
"Jadi kita mesti kasih kritik juga bahwa reaksi Prabowo dengan mengangkat Qodari itu reaksi yang buruk. Dengan kata lain, berarti Prabowo tidak pernah pelajari geneologi atau prestasi antidemokrasi dari Qodari. Ini publik akhirnya punya persepsi semacam itu," jelas pria lulusan Universitas Indonesia tersebut.
"Udah bagus bereaksi reshuffle pertama, sekarang reshuffle kedua dia tidak sempat memikirkan apa tuntutan publik," jelas Rocky Gerung.
"Jadi refleksi dia terhalang oleh keinginan dia untuk langsung meng-address kepentingan publik tuh. Dan address itu justru menimbulkan sensasi negatif."
"Dengan Qodari diangkat, maka negatif impression pada Presiden pasti drop," tegasnya.
Rocky Gerung pun menyebut Qodari tak pantas mendapatkan jabatan sebagai Kepala Staf Presiden.
Rocky Gerung juga menyuarakan pendapat mahasiswa yang mempertanyakan pengangkatan Qodari menjadi KSP.
Pasalnya, Qodari dianggap sosok yang menghalangi demokrasi.
"Pertanyaannya, kenapa orang yang anti-demokrasi memanipulasi konstitusi dengan survey semata-mata atau big data diangkat jadi KSP, itu pertanyaan anak-anak muda itu. Kok Pak Prabowo gak ngerti ya, bahwa demokrasi itu artinya menyelamatkan ide awal konstitusi, sementara Qodari menghalangi ide awal itu dengan ide Jokowi tiga periode. Ini catatan negatif (Presiden Prabowo)," terang Rocky Gerung.
Mahfud MD pun bak menyetujui pendapat Rocky Gerung.
Ia sejak awal menentang ide Qodari yang mencetuskan tiga periode untuk Joko Widodo.
Meski tak bisa menghalangi ide tersebut, Mahfud MD memilih menikung dengan mempertanyakan sikap Joko Widodo langsung tentang usulan tiga periode.
"Saya datang ke Pak Jokowi 'Bapak betul? Rame itu di luar, mau ada perpanjang jabatan'. Terus Pak Jokowi bilang 'oh tidak, siapa bilang pak Mahfud' katanya." ungkap Mahfud MD memperagakan percakapannya dengan Presiden ke-7 RI tersebut.
"Padahal di luar menteri-menteri, termasuk Qodari sudah ramai tapi (Pak Jokowi bilang) 'saya kan sudah bilang, kalau ada perpanjang jabatan itu menampar muka saya'," lanjutnya.
"Saya nikung itu buat konter Qodari, saya bilang ke wartawan 'Presiden gak mau tiga periode. Itu orang ngaco-ngaco aja'," seru Mahfud MD.
Mahfud MD pun menyebut sosok Qodari adalah orang yang bisa menjawab apapun pendapat orang lain.
"Orang sekelas Qodari itu, kalau ngeyel ada saja jawabannya itu," kelakar Mahfud MD.
Dalam kesempatan itu, Rocky Gerung kembali menegaskan Presiden Prabowo disebut tak mengerti demokrasi dengan diangkatnya M Qodari sebagai KSP.
Daftar Nama Menteri dan Wakil Menteri Terbaru usai Reshuffle Kabinet Jilid 3
Selengkapnya, inilah daftar nama menteri dan wakil menteri terbaru usai reshuffle kabinet, Rabu (17/9/2025):
Menteri Kabinet Merah Putih
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan: Djamari Chaniago
Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan: Yusril Ihza Mahendra
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Airlangga Hartarto
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Pratikno
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan: Agus Harimurti Yudhoyono
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat: Muhaimin Iskandar
Menteri Koordinator Bidang Pangan: Zulkifli Hasan
Menteri Sekretaris Negara: Prasetyo Hadi
Menteri Dalam Negeri: Tito Karnavian
Menteri Luar Negeri: Sugiono
Menteri Pertahanan: Sjafrie Sjamsoeddin
Menteri Agama: Nasaruddin Umar
Menteri Hukum: Supratman Andi Agtas
Menteri Hak Asasi Manusia: Natalius Pigai
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan: Agus Andrianto
Menteri Keuangan: Purbaya Yudhi Sadewa
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah: Abdul Mu’ti
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi: Brian Yuliarto
Menteri Kebudayaan: Fadli Zon
Menteri Kesehatan: Budi Gunadi Sadikin
Menteri Sosial: Saifullah Yusuf
Menteri Ketenagakerjaan: Yassierli
Menteri Pelindungan Pekerja Migran/Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran: Mukhtarudin
Menteri Perindustrian: Agus Gumiwang Kartasasmita
Menteri Perdagangan: Budi Santoso
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Bahlil Lahadalia
Menteri Pekerjaan Umum: Dody Hanggodo
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman: Maruarar Sirait
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal: Yandri Susanto
Menteri Transmigrasi: Iftitah Sulaiman Suryanagara
Menteri Perhubungan: Dudy Purwagandhi
Menteri Komunikasi dan Digital: Meutya Hafid
Menteri Pertanian: Amran Sulaiman
Menteri Kehutanan: Raja Juli Antoni
Menteri Kelautan dan Perikanan: Sakti Wahyu Trenggono
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional: Nusron Wahid
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional: Rachmat Pambudy
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Rini Widyantini
Menteri Badan Usaha Milik Negara: -
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional: Wihaji
Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup: Hanif Faisol Nurofiq
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal: Rosan Roeslani
Menteri Koperasi: Ferry Juliantoro
Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah: Maman Abdurrahman
Menteri Pariwisata: Widiyanti Putri
Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif: Teuku Riefky Harsya
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Arifatul Choiri Fauzi
Menteri Pemuda dan Olahraga: Erick Thohir
Menteri Haji dan Umrah: Moch Irfan Yusuf
Wakil Menteri Kabinet Merah Putih
Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan: Lodewijk Freidrich Paulus
Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan: Otto Hasibuan
Wakil Menteri Sekretaris Negara: Bambang Eko Suhariyanto; Juri Ardiantoro
Wakil Menteri Dalam Negeri: Bima Arya Sugiarto; Ribka Haluk
Wakil Menteri Luar Negeri: Anis Matta; Arrmanatha Christiawan Nasir; Arif Havas Oegroseno
Wakil Menteri Pertahanan: Donny Ermawan
Wakil Menteri Agama: Muhammad Syafi'i
Wakil Menteri Hukum: Eddy Hiariej
Wakil Menteri Hak Asasi Manusia: Mugiyanto
Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan: Silmy Karim
Wakil Menteri Keuangan: Thomas Djiwandono; Suahasil Nazara; Anggito Abimanyu
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah: Atip Latipulhayat; Fajar Riza Ul Haq
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi: Fauzan; Stella Christie
Wakil Menteri Kebudayaan: Giring Ganesha
Wakil Menteri Kesehatan: Dante Saksono Harbuwono
Wakil Menteri Sosial: Agus Jabo Priyono
Wakil Menteri Ketenagakerjaan: Afriansyah Noor
Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran/Wakil Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran: Christina Aryani, Dzulfikar Ahmad
Tawalla
Wakil Menteri Perindustrian: Faisol Riza
Wakil Menteri Perdagangan: Dyah Roro Esti
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Yuliot Tanjung
Wakil Menteri Pekerjaan Umum: Diana Kusumastuti
Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman: Fahri Hamzah
Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal: Ahmad Riza Patria
Wakil Menteri Transmigrasi: Viva Yoga Mauladi
Wakil Menteri Perhubungan: Suntana
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital: Nezar Patria
Wakil Menteri Pertanian: Sudaryono
Wakil Menteri Kehutanan: Rohmat Marzuki
Wakil Menteri Koperasi: Farida Farichah
Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan: Didit Herdiawan
Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional: Ossy Dermawan
Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional: Febrian Alphyanto
Ruddyard
Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Purwadi Arianto
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara: Kartika Wirjoatmodjo; Aminuddin Ma'ruf; Dony Oskaria
Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional:
Isyana Bagoes Oka
Wakil Menteri Lingkungan Hidup/Wakil Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup: Diaz Hendropriyono
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal: Todotua Pasaribu
Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah: Helvi Yuni Moraza
Wakil Menteri Pariwisata: Ni Luh Puspa
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif / Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif: Irene Umar
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Veronica Tan
Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga: Taufik Hidayat
Wakil Menteri Haji dan Umrah: Dahnil Anzar Simanjuntak
Selain melantik menteri dan wakil menteri, Presiden juga melantik sejumlah tokoh untuk menduduki jabatan baru.
Mereka adalah:
Mohammad Qodari sebagai Kepala Staf Kepresidenan
Angga Raka Prabowo sebagai Kepala Badan Komunikasi Pemerintahan
Komjen (Purn) Pol Ahmad Dofiri sebagai Penasihat Khusus Kepresidenan Bidang Keamanan dan Ketertiban Masyarakat dan Reformasi Kepolisian,
Sarah Sadiqa sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP)
Nanik Sudaryati Deang sebagai dua Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN)
Soni Sanjaya sebagai dua Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN)
| DPR RI Sebut PPPK Berpeluang Diangkat Jadi PNS Berdasarkan Revisi Undang-Undang ASN |
|
|---|
| Kemnaker: Program Magang Nasional Hanya Bisa Diikuti Sekali, Kuota 2025 Capai 20.000 Fresh Graduate |
|
|---|
| Roy Suryo Terima Salinan Ijazah Jokowi Saat Pilkada DKI Jakarta 2012: Yakin 99,9 Persen Palsu |
|
|---|
| Menkeu Purbaya Senggol Era Pemerintahan Jokowi: Mesin Ekonomi Pincang, Perbankan Tak Berani |
|
|---|
| Kata Purbaya, Zaman SBY Rakyat Hidup Makmur, Zaman Jokowi Mesin Ekonomi Pincang, Utang Numpuk |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.