Pusat Gempa Sumenep, Berkekuatan 6,5 Magnitudo, Begini Kesaksian Warga

TRIBUNPEKANBARU.COM - Telah terjadi gempa bumi di Sumenep, Jawa Timur. kekuatan gempa 6,7 magnitudo. 

Pusat gempa terjadi kedalaman 11 KM koordinat lokasi 7,25 LS - 114,22 BT. Itu membuat warga yang merasakan getaran langsung kalang kabur.

Menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda pusat gempa berada di laut 50 KM Tenggara Sumenep, Jawa Timur. 

Baca juga: Tiba-tiba Bripka Johan Disiram Pertalite oleh Tri Wulandari, Matanya Alami Luka Serius

Gempa yang terjadi benar-benar dirasakan oleh warga. Mereka berhamburan keluar rumah. Karena khawatir akan mengakibatkan bangunan runtuh

Kesaksian Warga Sumenep, Madura tiba-tiba merasa terkejut dengan adanya getaran gempa bumi yang tiba-tiba terasa tengah malam.

Salah satunya di wilayah Kecamatan Talango, warga semburat keluar rumah pada Selasa (30/9/2025) sekira pukul 23.50 WIB.

"Saya kaget kok tiang rumah tinggi sebelah, dan terasa pusing sekitar pukul 12 malam," tutur Rizal, salah satu warga Desa Padike, Kecamatan Talango pada Rabu (1/10/2025) pagi.

Ternyata lanjutnya, semua warga sudah ada di luar rumah dan juga merasakan getaran dahsyat gempa bumi.

"Bahkan ada warga disini yang berkeluarga ke Pulau Sapudi disana lebih dahsyat, alhamdulillah disini tidak ada korban dan kerusakan," terangnya.

Hal yang sama juga disampaikan warga Desa Kombang, Kecamatan Talango merasakan getaran bumi yang dahsyat.

"Iya benar, getarannya kencang. Gempa bumi tengah malam kira-kira jam 12 malam," tutur Masduky Maya.

Tidakhanya di kecamatan talango, bahkan wilayah Kota Sumenep warga juga merasakan getaram gempa bumi yang sama.

Jika Kamu Berada di Dalam Bangunan
Segera berlindung di bawah meja kuat atau furnitur kokoh untuk melindungi kepala dari benda jatuh.

Baca juga: Cerita Guru Honorer di Lombok Timur Dikeluarkan dari Dapodik Gara-gara Tak Mau Menikah dengan Kepsek

Jauhkan diri dari jendela, kaca, dan benda tergantung seperti lampu atau rak.

Jangan lari keluar saat gempa masih berlangsung, karena risiko tertimpa reruntuhan sangat tinggi.